Senin, 17/06/2024 - 17:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Asisten Stafsus Presiden: BPIP Perlu Berkolaborasi Kuatkan Nilai Pancasila

BPIP tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan tugas memperkuat nilai Pancasila

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

BEKASI — Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Hardy R Hermawan menekankan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) perlu berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila. Hardy yang juga merupakan tenaga ahli komunikasi Divhumas Mabes Polri dan juga praktisi media ini menyampaikan, BPIP tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan tugasnya tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“BPIP memiliki tugas menyebarkan, menguatkan nilai-nilai Pancasila. Bisakah BPIP melakukan ini sendirian? Nggak bisa, sulit. Makanya kita perlu kolaborasi. Jadi memang perlu kolaborasi. Nggak mungkin satu lembaga bisa melakukan tugas sosialisasi sendirian,” ujar Hardy saat mengisi acara ‘Grand Design Kolaborasi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Media Sosial’ di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan, BPIP perlu membangun jejaring kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk bekerja sama dengan karang taruna di berbagai daerah. Lebih lanjut, di era teknologi saat ini, Hardy menilai media sosial menjadi platform yang efektif dalam menyampaikan pesan, termasuk menggaungkan nilai Pancasila.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Karena itu, dalam menyampaikan pesannya untuk membumikan nilai Pancasila, BPIP perlu menjalin kolaborasi dengan semua pihak, termasuk influencer dan juga para warganet.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
OJK-BSG Tingkatkan Literasi Keuangan Petani Desa Rasi Mitra

“Kalau melihat apa yang terjadi sekarang, media sosial itu sama sekali tidak bisa diabaikan karena memang tuntutan zamannya seperti itu. Sekarang semua orang terhubung dengan media sosial, semua memakai aplikasi sedikit demi sedikit dan kecepatannya eksponensial, tidak terduga,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Kendati demikian, Hardy mengingatkan bahwa penggunaan platform media sosial juga harus disesuaikan. Ia pun menekankan perlunya untuk mengenal berbagai karakteristik platform media sosial, sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima oleh semua kalangan yang dituju.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Ia mencontohkan, Facebook yang kini lebih banyak digunakan oleh para masyarakat senior, Twitter yang digunakan untuk membangun berbagai opini berbagai topik terhangat, dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Untuk bisa mengefektifkan media sosial dalam menyampaikan pesan sesuai agenda setting dan framing tadi, maka harus mengenali karakteristik platform media sosial,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Sementara itu, Kasubdit Hubungan Antar Lembaga APH Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kombes Pol Slamet Riyadi mengatakan, BPIP perlu melakukan kolaborasi untuk menanggulangi penyebaran paham-paham radikal. Ia mengatakan, paham-paham radikal ini bisa dengan mudah tersebar melalui media sosial.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Geger Luhut Vs KPK soal Sebut Aksi OTT Kampungan, Para Pejabat Malah Riuh Bertepuk Tangan

“Keberadaan bangsa ini semua berada di generasi muda. Saya cuma ingetin, habis itu mau ke mana kita, kita 10 tahun lagi pensiun. Tapi konsekuensi dari kondisi sekarang, betapa dunia media sosial ini mempengaruhi pola pikir, perilaku, adab, muncul. Dipengaruhi semua,” ujar Slamet dalam paparannya.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Slamet mengatakan, paham radikalisme ini bahkan juga sudah masuk ke lingkungan ASN yang berdinas di berbagai kementerian dan lembaga. Karena itu, menurutnya, BPIP bersama-sama dengan lembaga lain perlu melakukan upaya screening untuk mendeteksi gejala indikasi paham radikal dalam proses seleksi ASN.  

Selain itu, BPIP juga perlu berupaya agar bisa menyentuh pola pikir seseorang dan juga membangun jiwa nasionalisme. “Bagaimana BPIP bisa menggandeng teman-teman yang memiliki asesmen terkait tadi, screening ini yang perlu, pintu portal awal bagaimana menyeleksi ASN yang tidak ada tendensi memiliki tadi gejala-gejala indikasi radikal. Menurut kami, ini yang perlu dibangun BPIP dalam rangka mensortir,” jelasnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا الكهف [20] Listen
Indeed, if they come to know of you, they will stone you or return you to their religion. And never would you succeed, then - ever." Al-Kahf ( The Cave ) [20] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi