Jumat, 26/04/2024 - 07:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

BPIP: Mari Rekatkan Persatuan, Bantu Masyarakat Cianjur

ADVERTISEMENTS

BPIP berduka cita atas meninggalnya korban akibat bencana gempa bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Bencana gempa bumi 5.6 skala Richter (SR) di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), telah menelan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Berdasarkan data call center BPBD Cianjur, jumlah korban meninggal dunia saat ini sebanyak 162 orang. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena terputusnya akses di sejumlah ruas jalan akibat longsor yang menyebabkan terhambatnya mobilisasi korban dan bantuan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Selain korban meninggal, 326 warga Cianjur mengalami luka-luka. Infratrusktur seperti gedung DPRD Kabupaten Cianjur, gedung Polres Cianjur, bangunan rumah sakit, 2.345 rumah warga rusak berat, dan sejumlah fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan berat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menanggapi dampak bencana alam tersebut, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) turut prihatin dan berduka. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Dr Antonius Benny Susetyo, saat ditemui dalam acara Seminar Pancasila Series 5 di Bali mengungkapkan rasa duka mendalam terhadap masyarakat Cianjur.  

ADVERTISEMENTS

“BPIP berduka cita atas meninggalnya korban akibat bencana gempa bumi. Semoga korban diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarganya ditabahkan”, ungkap Benny.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kendaraan Melintas di Gerbang Kalikangkung Semarang Capai 2.900 Unit per Jam

Benny berharap, solidaritas kemanusiaan dan kebersamaan yang selama ini menjadi bagian dari cara berpikir dan bertindak masyarakat Indonesia dapat menggerakan aksi bersama untuk sigap membantu korban-korban bencana.  

“Kita berharap, kita bergotong royong, membangun solidaritas kemanusiaan. Saya yakin peristiwa ini akan membawa kita bersama untuk terus menerus membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Semoga ini menjadi momentum kita untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil serta membawa kita pada kesadaran bersama bahwa saudara-saudara kita yang mengalami bencana adalah bagian keluarga besar Bangsa Indonesia,” ujar Benny.

Benny juga mengajak masyarakat Cianjur untuk bersabar dalam menjalankan kehidupan sehari-hari pascabencana gempa bumi. “Kita harus yakin pemerintah akan segera bertindak dengan cepat dan para relawan akan membatu meringankan beban pascabencana,” ungkap Benny.

Ditemui di tempat yang sama, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr Darmansjah Djumala, mengungkapkan keprihatinannya terhadap masyarakat Cianjur dan berduka cita atas jatuhnya korban. Djumala mengimbau masyarakat Cianjur agar tetap kuat dan tabah dalam mengatasi dampak dari musibah bencana gempa bumi.

Berita Lainnya:
BPIP: Nilai-Nilai Pancasila Mampu Jawab Tantangan Global

“Belajar dari pengalaman sebelumnya, masyarakat Indonesia akan terketuk hatinya ketika mendengar saudara-saudaranya yang tertimpa musibah. Banyak kelompok masyarakat dan komunitas-komunitas secara spontan berinisiatif  mengumpulkan bantuan dengan segala bentuknya,” ungkap Djumala, dalam siaran persnya, Selasa (22/11/2022).  

Djumala menambahkan, inisiatif spontan masyarakat Indonesia dalam membantu sesama adalah manifestasi nilai-nilai Pancasila yang hidup dalam masyarakat. “Rasa kemanusiaan itu ada dalam perikehidupan Bangsa Indonesia. Dan itulah Pancasila,” ujar Djumala.

Menanggapi permohonan dukungan dokter spesialis ortopedi dari Bupati Cianjur, H Herman Suherman, Djumala mengajak masyarakat Indonesia untuk mengedepankan rasa kemanusiaan dalam membantu para korban, baik secara moril maupun materil. Rasa kemanusiaan yang mampu mengeratkan persaudaraan sesama anak bangsa.

“Tatkala rasa kemanusiaan itu muncul dalam kebersamaan dalam mengatasi musibah, itu artinya Pancasila hidup dalam perikehidupan Bangsa Indonesia sebagai living ideology. Itu bukti Pancasila sudah embedded, built-in dalam sanubari bangsa. Sebaliknya, manakala Pancasila itu diaktualisasikan dalam gerak tindak Bangsa Indonesia,  baik dalam tataran kebijakan maupun praksis, itu berarti Pancasila menjadi inspirasi dalam mengatasi permasalahan sebagai working ideology,” jelas Djumala.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi