Sabtu, 04/05/2024 - 05:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Produksi Uranium Kemurnian 60 Persen di Fordo

ADVERTISEMENTS

Iran produksi uranium kemurnian 60 persen di pembangkit nuklir bawah tanah Fordo

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

TEHRAN — Iran telah mulai memproduksi uranium yang diperkaya dengan kemurnian 60 persen di pembangkit nuklir bawah tanah Fordo. Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh kantor berita pemerintah Iran ISNA pada Selasa (22/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Iran telah mulai memproduksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen di pabrik Fordo untuk pertama kalinya,” kata lapor ISNA.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Langkah itu dipandang sebagai langkah tambahan yang signifikan untuk program nuklir Iran. Fasilitas Fordo dibuka kembali pada 2019 usai perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) gagal diperbarui.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kelompok Pro-Palestina di AS Layangkan Gugatan ke Columbia University

Pengayaan hingga kemurnian 60 persen adalah satu langkah teknis singkat menuju level tingkat kemurnian untuk senjata sebanyak 90 persen. Pakar nonproliferasi telah memperingatkan dalam beberapa bulan terakhir, bahwa Iran sekarang memiliki cukup uranium yang diperkaya 60 persen untuk diproses ulang menjadi bahan bakar untuk setidaknya satu bom nuklir.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Iran sudah memperkaya hingga kemurnian 60 persen di fasilitas nuklir Natanz di Iran tengah. Fordo hanya berjarak sekitar 100 kilometer selatan ibu kota Teheran.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kesepakatan yang terbentuk pada 2015 menempatkan Iran untuk menghentikan pabrik Fordo dan membatasi pengayaan uraniumnya menjadi 3,67 persen saja. Jumlah tersebut hanya cukup untuk sebagian besar penggunaan sipil.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Iran Sita Kapal Kontainer Milik Pengusaha Israel di Selat Hormuz, Ini Respons IDF

Sebagai imbalan pengurangan itu, Cina, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Jerman setuju melonggarkan sanksi yang telah dijatuhkan atas program nuklir Iran. Namun, JCPOA mulai berantakan saat presiden AS Donald Trump pada 2018 menarik diri dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang melumpuhkan Iran.

Tahun berikutnya, Iran mulai melanggar kesepakatan tersebut. Teheran membuka kembali Fordo dan mulai memperkaya uranium ke tingkat yang lebih tinggi. Pada Januari 2021, pemerintah Iran menyatakan, sedang bekerja untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di Fordo.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi