Alasan WHO Ganti Nama Monkeypox dan Sejarah Virus Ini Muncul

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

WHO sudah mengganti nama virus ‘monkeypox’ menjadi MPOX.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berencana mengubah nama penyakit cacar monyet menjadi MPOX. Perubahan ini bertujuan menghapus stigma negatif yang melekat pada cacar monyet dan penderitanya.

ADVERTISEMENTS


Sejak wabah mencuat di tahun ini, cacar monyet telah menginfeksi lebih dari 80 ribu orang di berbagai negara. Penyakit yang disebabkan virus monkeypox ini juga telah menyebabkan 55 kasus kematian.


Sebagian besar kasus cacar monyet mengenai pria gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Kecenderungan ini yang kemudian memunculkan stigma negatif terhadap pasien cacar monyet.


“Sebuah stigma adalah suatu sikap negatif mengenai mental, fisik, sifat sosial, atau kelompok,” jelas sebuah artikel yang dimuat pada September dalam jurnal Frontiers in Public Health, seperti dilansir WebMD, Kamis (24/11/2022).

ADVERTISEMENTS


Stigma bisa dianggap sebagai semacam penolakan sosial terhadap seseorang karena kondisi yang dia miliki. Stigma yang muncul dalam suatu wabah bisa memicu dampak yang merugikan, terutama di negara-negara berpendapatan rendah atau sedang.

ADVERTISEMENTS


“Itu bisa membuat orang-orang mendapatkan label, stereotipe, diskriminasi, perlakuan berbeda, hingga kehilangan status hanya karena dianggap berhubungan dengan suatu penyakit,” ujar artikel tersebut.


Centers for Disease Control and Prevention atau CDC mengungkapkan beberapa kiat berkomunikasi yang dapat dilakukan untuk menekan stigma pada cacar monyet. Salah satunya adalah memberikan edukasi mengenai cacar monyet dengan melibatkan contoh gambar pasien yang berasal dari beragam latar belakang.

ADVERTISEMENTS


Virus penyebab cacar monyet diberi nama monkeypox karena pertama kali ditemukan pada monyet dalam penelitian, menurut Johns Hopkins Medicine. Infeksi monkeypox bisa memunculkan beberapa gejala, seperti ruam dan gejala mirip flu.

ADVERTISEMENTS


Gejala cacar monyet akan muncul dalam kurun waktu tiga pekan setelah terpapar virus monkeypox. Gejala-gejala ini biasanya akan berlangsung selama dua hingga empat pekan.


Meski pada wabah tahun ini cacar monyet banyak mengenai kelompok tertentu, virus monkeypox sebenarnya bisa menginfeksi siapa saja. Penularan cacar monyet bisa terjadi melalui kontak dengan ruam atau liur pasien cacar monyet.


Cacar monyet juga bisa menular lewat kontak seksual dengan pasien. Menurut CDC, bentuk kontak fisik lain seperti berpelukan, berciuman, memijat, hingga kontak tatap muka yang lama juga dapat mendorong terjadinya penularan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version