Selasa, 21/05/2024 - 05:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

BNPT: Kelompok Ekstremis Menyalahgunakan Internet untuk Propaganda

Kelompok ekstremis menargetkan anak muda bahkan perempuan untuk melakukan teror.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA–Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar mengatakan kelompok ekstremisme yang mengarah pada tindakan terorisme kerap menyalahgunakan internet untuk melakukan propaganda.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Selain menyalahgunakan internet untuk propaganda, mereka berusaha menyedot pendanaan terorisme yang menargetkan generasi muda,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT di hadapan 16 negara yang hadir dalam Forum Tingkat Tinggi Aqaba Process Regional Asia Tenggara. Di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Kamboja, Jepang, India, Australia, Selandia Baru, Prancis, AS, Inggris, dan Belanda yang diadakan di Bali pada 22-23 November 2022.

Berita Lainnya:
KPU DKI: Mantan Gubernur DKI tak Bisa Jadi Cawagub di Pilkada Jakarta

Boy Rafli mengatakan, kelompok ekstremisme melakukan rekrutmen dan perencanaan hingga pendanaan tindak pidana terorisme yang menargetkan anak muda. “Bahkan mendorong pelibatan perempuan untuk melakukan aksi teror,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut Boy Rafli, perlu ada komitmen bersama antara pemerintah, organisasi, entitas internasional, dan perusahaan teknologi dalam menghadapi tantangan tersebut. “Sangat penting menggunakan pendekatan multidisiplin dengan menguatkan kemitraan dalam mengatasinya,” ujar mantan Kapolda Papua tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kerja sama itu, papar dia, tidak hanya antarnegara namun dengan berbagai organisasi internasional. Termasuk perusahaan teknologi untuk mengatasi tantangan eksploitasi internet oleh kelompok teroris dan ekstremis berbasis kekerasan.

Selain dihadiri negara-negara sahabat, pertemuan tersebut dihadiri perusahaan teknologi seperti Microsoft, Meta, TikTok, YouTube hingga Google. Dalam kesempatan itu, seluruh negara yang terlibat sepakat mengenai pentingnya peran Global Internet Forum to Counter Terrorism (GIFCT) dan Christchurch Call to Action yang di antaranya berisi pertukaran informasi, riset, dan praktik terbaik pencegahan radikalisasi melalui internet khususnya di kawasan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS

Aqaba Process merupakan sebuah inisiatif yang dibuatKing Abdullah II dari Kerajaan Yordania pada tahun 2015 untuk mempertemukan perwakilan pejabat pemerintah, praktisi teknologi, dan masyarakat sipil.

ADVERTISEMENTS

Tujuan Aqaba Process meningkatkan koordinasi di tingkat global, bertukar informasi, keahlian dalam upaya penanggulangan terorisme, dan ekstremisme online maupun offline menggunakan pendekatan holistik.

Berita Lainnya:
ICW Minta Jokowi Hati-Hati Pilih Pansel Pimpinan KPK

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi