Psikis Ibu yang Baru Melahirkan Jangan Diabaikan, Dokter Ingatkan Baby Blues

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

‘Baby blues’ rentan dialami ibu yang baru melahirkan.

ADVETISEMENTS

 JAKARTA — Setelah melahirkan pun kondisi psikis ibu tidak boleh diabaikan. Jika selama hamil hormon ibu mendadak meningkat, maka seusai bersalin hormon mendadak menurun, yang membuat perasaan jadi tidak menentu. Kondisi ini kita kenal dengan baby blues.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Baby blues bisa terjadi 2-3 hari setelah melahirkan lalu berlanjut hingga kurang lebih 2 minggu. “Normalnya ini akan hilang. Namun bila diabaikan, dapat berlanjut menjadi depresi postpartum. Ini cukup berbahaya karena ibu dapat melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun sang anak,” kata dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG. saat menghadiri acara perayaan ulang tahun aplikasi Teman Bumil, dikutip Selasa (29/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Menurut dr Dara, ibu memang sesekali perlu meluapkan apa yang dirasakannya kepada orang di sekitarnya. Ia pun menyarankan, mereka perlu memahami kondisi sang Ibu, yang tentunya tidak mudah dan banyak tantangan.

ADVERTISEMENTS


Tidak hanya itu, dr Dara mengatakan, saat para ibu hamil sedih dan banyak pikiran, mereka bisa jadi malas makan atau makan tidak teratur. Akibatnya, janin menjadi kekurangan nutrisi lalu mengalami BBLR. 

ADVERTISEMENTS


Ada pula yang sampai tidak menjaga kebersihan diri, yang berisiko tubuh terpapar banyak bakteri. Bakteri pun bisa masuk dari vagina ke dalam rahim, lalu menginfeksi selaput ketuban, yang memperbesar potensi mengalami ketuban pecah dini dan persalinan prematur.


“Dampak secara tidak langsung itu ada, ya. Contohnya, ibu-ibu yang bersedih berkepanjangan berpotensi mengalami persalinan prematur. Bisa juga, anaknya kecil. Kita istilahkan BBLR (bayi berat lahir rendah),” kata dr Dara.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version