Jumat, 03/05/2024 - 18:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Epidemiolog Minta Pemerintah Kejar Cakupan Booster Sebelum PPKM Dicabut

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“PPKM dicabut sudah lama diusulkan sejak beberapa bulan ya. Sudah lama PPKM tidak diterapkan, kasus naik tidak apa-apa, asal tidak diikuti kenaikan keparahan angka perawatan di rumah sakit,” kata Pandu saat dikonfirmasi, Rabu (21/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berbeda dengan Pandu, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, alangkah baiknya pemerintah menunda pencabutan PPKM hingga tahun 2023. Karena, pemerintah harus melihat apakah Indonesia berhasil melewati periode libur Natal dan Tahun Baru 2023 tanpa harus kembali mencatat tren kenaikan kasus Covid-19 akibat adanya peningkatan mobilitas masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Merapi Luncurkan Puluhan Kali Guguran Lava Lebih dari 24 Jam Terakhir

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya kira kita harus tunggu sampai situasi awal tahun, Januari 2023 nanti. Kita lihat dulu apakah situasi nanti terkendali atau tidak usai Nataru,” terang Dicky kepada Republika.co.id.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Terlebih, penerapan testing, tracing, dan treatment (3T) yang dijalankan oleh pemerintah hingga kini masih terbilang lemah. Padahal,3T adalah salah satu aspek penting dalam langkah pengendalian kasus Covid-19.

 

Namun, Dicky dan Pandu sepakat, pemerintah harus mengejar untuk percepatan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pasalnya, selama ini cakupan booster masih stagnan.

 

“Yang perlu dikejar bukan pilihan jenis vaksinasinya, karena apapun jenis vaksinnya efek peningkatan imunitasnya tidak berbeda. Perlu kebijakan yang pas dengan kebutuhan yang mendesak,” kata Pandu.

Berita Lainnya:
Final KMNR-19 dan OGM-9 akan Diikuti Ribuan Peserta dari Seluruh Indonesia

 

Adapun, vaksin Covid-19 telah menjadi salah satu syarat awal bagi Indonesia untuk akhirnya dapat keluar dari status pandemi Covid-19. Rendahnya cakupan vaksinasi yang dicapai Indonesia justru akan membuat negara ini berkontribusi terhadap perlambatan pencabutan status pandemi Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

“Kalau belum disiapkan modal proteksi, kemudian dicabut PPKM-nya, ini akan membuat banyak pengabaian. Akhirnya membuat kita berkontribusi lagi dalam kemunduran dari akhir status pandemi,” tutur Dicky.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi