Senin, 17/06/2024 - 12:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

100 Warga Iran Hadapi Risiko Hukuman Mati 

Warga Iran terancam hukuman mati usai berpartisipasi dalam aksi protes.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 TEHERAN — Organisasi Iran Human Rights (IHR) telah menerbitkan 100 nama warga Iran yang menghadapi risiko hukuman mati, Selasa (27/12/2022). Hal itu karena mereka berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

IHR mengungkapkan, 100 orang yang tercantum dalam daftarnya merupakan jumlah minimal. “Karena sebagian besar keluarga berada di bawah tekanan untuk tetap diam. Jumlah sebenarnya (yang berpotensi dihukum mati) diyakini jauh lebih tinggi,” kata IHR, dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

IHR menyebut, hak para terdakwa untuk mengakses atau menyewa pengacara telah dicabut. IHR meragukan mereka dapat memperoleh proses hukum dan peradilan yang adil. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

“Dalam kasus di mana mereka berhasil melakukan kontak atau rincian kasus mereka yang dilaporkan oleh teman satu sel dan pembela hak asasi manusia, semuanya telah mengalami penyiksaan fisik dan mental untuk memaksakan pengakuan palsu yang memberatkan diri sendiri,” ungkap IHR.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Sholat Jenazah Raisi Dipimpin Langsung Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei  

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

IHR meminta komunitas internasional terlibat dalam menekan Iran. Awal bulan ini Iran telah mengeksekusi mati dua warganya yang berpartisipasi dalam demonstrasi, yakni Mohsen Shekari dan Majidreza Rahnavard. Dua pria yang sama-sama berusia 23 tahun itu digantung.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Pada 24 Desember lalu, Mahkamah Agung Iran menguatkan hukuman mati terhadap Mohammad Ghobadlu (22 tahun). Hukuman itu pun diperolehnya karena terlibat dalam gelombang unjuk rasa yang melanda Iran sejak September lalu.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Saat ini Iran tengah dibekap krisis akibat gelombang unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun. Pada 13 September lalu, dia ditangkap polisi moral Iran di Teheran. Penangkapan tersebut dilakukan karena hijab yang dikenakan Amini dianggap tak ideal. Di Iran memang terdapat peraturan berpakaian ketat untuk wanita, salah satunya harus mengenakan hijab saat berada di ruang publik.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Profil Abbas bin Finas, Ilmuwan Muslim Pembuat Cikal Bakal Pesawat

Setelah ditangkap polisi moral, Amini ditahan. Ketika berada dalam tahanan, dia diduga mengalami penyiksaan. PBB mengaku menerima laporan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala menggunakan pentungan. Selain itu, kepala Amini pun disebut dibenturkan ke kendaraan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Setelah ditangkap dan ditahan, Amini memang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian Teheran mengklaim, saat berada di tahanan, Amini mendadak mengalami masalah jantung. Menurut keterangan keluarga, Amini dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan tidak pernah mengeluhkan sakit jantung. Amini dirawat dalam keadaan koma dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 September lalu.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Kematian Amini dan dugaan penyiksaan yang dialaminya seketika memicu kemarahan publik. Warga Iran turun ke jalan dan menggelar demonstrasi untuk memprotes tindakan aparat terhadap Amini. Perempuan-perempuan Iran turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka bahkan melakukan aksi pembakaran hijab sebagai bentuk protes. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا الكهف [60] Listen
And [mention] when Moses said to his servant, "I will not cease [traveling] until I reach the junction of the two seas or continue for a long period." Al-Kahf ( The Cave ) [60] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi