Senin, 17/06/2024 - 05:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Perempuan Dilarang Kuliah, 35 Universitas di Afghanistan Berisiko Tutup

Taliban mengumumkan larangan bagi kaum perempuan Afghanistan untuk berkuliah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 KABUL — Setidaknya 35 universitas di Afghanistan berisiko tutup akibat kebijakan Taliban melarang perempuan berkuliah. Hal itu secara langsung memangkas pemasukan bagi universitas dan lembaga pendidikan tinggi lain yang mayoritas mahasiswanya adalah perempuan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“Saat ini, 30 hingga 35 universitas menghadapi masalah ekonomi yang besar,” kata Mohammad Karim Nasiri, petugas media di Union of Private Universities atau Persatuan Universitas Swasta di Afghanistan saat diwawancara Tolonews, Selasa (27/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Dia mengungkapkan, banyak lembaga pendidikan tinggi lainnya akan tutup karena masalah ekonomi akibat perempuan dilarang menghadiri kelas. Pendiri Mura Educational Center, Azizullah Amir, mengatakan, pusat pendidikan yang didirikannya dipastikan tutup jika Taliban tak mencabut larangan perempuan Afghanistan berkuliah.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

“Tidak ada laki-laki di pusat pendidikan ini (Mura Educational Center). Jika pelaksanaan perintah ini (larangan perempuan berkuliah) berlanjut, kami wajib menutup pintu dari pusat ini,” ujar Amir.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Staf Rumah Sakit Evakuasi Pasien dari Kebakaran Akibat Serangan Israel

Sementara itu, Wakil Rektor Dawat University Khalil Hadaf mengungkapkan, saat ini kampusnya tertutup untuk perempuan. “Tapi kami melihat penutupan universitas (bagi perempuan) hanya sementara. Kami berharap universitas akan dibuka kembali dan para mahasiswa melanjutkan pendidikan mereka,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Menurut Persatuan Universitas Swasta di Afghanistan, saat ini terdapat 140 universitas swasta di negara tersebut. Sementara itu, juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban Ziaullah Hashimi mengungkapkan, pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah yang dihadapi universitas-universitas di Afghanistan. “Kami berusaha meringankan prinsip kami dan memberikan layanan kepada universitas dan memecahkan masalah yang menyebabkan hambatan bagi universitas,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Dia tak mengungkap detail upaya yang tengah ditempuh Taliban. Pada 22 Desember lalu, Taliban mengumumkan larangan bagi kaum perempuan Afghanistan untuk berkuliah. Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Nida Mohammad Nadim mengatakan, larangan itu diperlukan guna mencegah percampuran gender di universitas. Dia meyakini beberapa mata kuliah yang diajarkan di kampus melanggar prinsip-prinsip Islam.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Drone Turki Deteksi Sumber Panas Diduga Titik Jatuh Helikopter Bawa Presiden Iran Raisi

“Para perempuan belajar tentang pertanian dan teknik, tetapi ini tidak sesuai dengan budaya Afghanistan. Anak perempuan harus belajar, tetapi tidak di bidang yang bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan,” kata Nadim dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Afghanistan, 22 Desember lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menjelaskan, pemerintahan Taliban sedang berusaha mengatur ulang hal tersebut. Jika pengaturan baru sudah tersedia, kaum perempuan di Afghanistan akan diizinkan kembali untuk berkuliah. Nadim pun menolak kecaman yang telah dilayangkan sejumlah negara terkait pelarangan berkuliah bagi perempuan yang kini tengah diterapkan, termasuk dari sejumlah negara Muslim. Ia mengatakan, pihak asing harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sejumlah negara Muslim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Pakistan, Turki, termasuk Indonesia, telah mengkritik langkah Taliban melarang kaum perempuan Afghanistan berkuliah. PBB serta sejumlah negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris turut mengecam kebijakan Taliban tersebut.  

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا الكهف [22] Listen
They will say there were three, the fourth of them being their dog; and they will say there were five, the sixth of them being their dog - guessing at the unseen; and they will say there were seven, and the eighth of them was their dog. Say, [O Muhammad], "My Lord is most knowing of their number. None knows them except a few. So do not argue about them except with an obvious argument and do not inquire about them among [the speculators] from anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [22] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi