Selasa, 21/05/2024 - 19:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Peduli Lingkungan dan Siap Menyongsong Ekosistem Baterai Lithium

Vale akan memulai proses suatu transformasi energi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Sangat jarang diketahui jika semanjak beroperasi pada medio 1968, PT Vale Indonesia terus menjaga komitmen kepada pemerintah Indonesia. Hal itu ditandai sejak lebih lima dekade, perusahaan dengan emiten INCO ini selalu mengolah lebih dulu hasil tambang di Indonesia, sebelum dilepas ke pasar ekspor untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Sejak berdiri, PT Vale tidak pernah mengekspor bijih nikel. Hal itu karena komitmen kontrak karya kami tidak boleh mengekspor biji mentah. Jadi seluruh biji nikel harus diolah di dalam negeri,” kata CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy ketika mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Selain komitmen memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia, Vale juga juga menjaga kepercayaan dengan terus melestarikan lingkungan sekitar. Hal itu dibuktikan dengan kejernihan Danau Matano yang berada di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang masih terjaga sampai sekarang.

Padahal, danau tersebut lokasinya di kelilingi area tambang. Kenyatanya, ekosistem di dalamnya tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran Vale yang sudah beroperasi lebih setengah abad. Ikan-ikan di danau juga tidak pernah mati keracunan, yang menandakan aktivitas pertambangan tidak harus mengorbankan alam sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kualitas air terjaga dan jernih, area tambang kami berdekatan dengan danau. Semoga ini komitmen ini tak luntur dan bisa dipertahankan,” kata Febriany. Dia menuturkan, perseroan yang sekarang sahamnya sekitar 20 persen dimiliki holding pertambangan BUMN, MIND ID tersebut menggunakan lamella gravity settler (LGS) sebagai solusi mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

Berita Lainnya:
Siapkan Ganti Rugi 2.086 Hektare Lahan Masyarakat di IKN, Luhut: 27 Mei Harus Selesai

Dengan menggunakan LGS yang merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak beberapa tahun lalu, Vale berhasil menggunakan teknologi terkini untuk mengurangi beban cemaran air limpasan tambang. Sehingga sebelum air kembali mengalir menuju danau maka kualitasnya sudah terjamin memenuhi standar baku mutu.

ADVERTISEMENTS

Vale memiliki 100 titik compiler pengambilan sampel untuk menjamin tidak ada pencemaran air yang diakibatkan hasil proses pertambangan. Hal itu juga didukung torehan predikat Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021.

ADVERTISEMENTS

Dengan pemantauan ketat yang diberlakukan perusahaan, konsekuensinya ekosistem di dalam danau tidak terganggu sama sekali dan kegiatan produksi nikel. “Teknologi (LGS) ini diterapkan untuk penjernihan air bahan baku air minum. Setelah kita yakinkan bersih, baku mutu tercipta, baru air bisa kita lepas ke danau,” kata Febriany.

Tidak berhenti sampai di situ. Vale juga memiliki program reklamasi di area tambang yang sudah selesai, dengan melakukan penghijauan kembali. Menurut Febriany, eks lokasi tambang dikembalikan seperti semula dengan ditanami bibit hingga beberapa wilayah malah rimbun menjadi seperti hutan. “Kita ada program selesai tambang, ada beberapa jadi hutan dan biodiversiti menjadi aslinya,” kata Febriany.

Demi mendukung program pemerintah dalam merealisasikan net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih awal, Vale juga terus berbenah secara internal. Karena itu, perusahaan sudah mulai menginisiasi penggunaan mobil listrik dan truk berbasis baterai di area pertambangan. “Kita mobil listrik pertama dan truk, kita scale up semua nanti listrik yang jalan, (target) karbon emisi yang turun 75,8 ton,” ujar Febriany.

Berita Lainnya:
Luhut: Oversupply EV China Sebabkan Tesla Tunda Masuk Indonesia

Menyambut Blok Pomalaa

Setelah menggarap Blok Soroako, Vale juga memiliki konsesi di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Vale pun menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) dengan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Blok Pomalaa pada 27 November 2022.

Proyek yang nantinya beroperasi di bawah kendali PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) itu ditargetkan mencapai penyelesaian mekanik pada akhir 2025. Febriany menganggap, peresmian pembangunan tersebut merupakan hari bersejarah bukan saja bagi perseroan, melainkan juga Indonesia dan dunia.

Hal itu karena Vale akan memulai proses suatu transformasi energi di Indonesia. Satu terobosan yang dicanangkan perusahaan adalah tidak lagi menggunakan pembangkit listrik berbahan batu bara untuk proyek di Pomala. Hal itu menunjukkan keseriusan Vale memperluas operasinya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta mendukung energi terbarukan.

“PT Vale berkomitmen untuk berkontribusi dalam transisi energi di Indonesia untuk mencapai net zero target Indonesia, di mana salah satunya menghasilkan produk nikel berkualitas dan memperluas ekspansi produk nikel kita secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Febriany di acara ground breaking.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi