Jumat, 26/04/2024 - 08:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

IHSG Diproyeksi Tembus 7.600 pada 2023

ADVERTISEMENTS

IHSG tahun depan kami prediksi tumbuh pada rentang 8-10 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami pertumbuhan signifikan pada 2023. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan memproyeksi IHSG akan berada dalam rentang 6.500 – 7.600 di tahun depan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“IHSG tahun depan kami prediksi tumbuh pada rentang 8-10 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi bisa di rentang 4 – 5 persen, Inflasi 4 persen dan suku bunga mulai diturunkan di semester II 2023,” kata Alfred, Sabtu (31/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2022 IHSG bergerak dalam rentang 6.509 – 7.377. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa isu utama dan menjadi pemberat seperti kebijakan suku bunga bank sentral global, dampak konflik Ukraina – Rusia yang mempengaruhi rantai pasok termasuk komoditas, pandemi covid global serta pelemahan saham sektor teknologi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
KAI Gelar Promo Bursa Pariwisata, Ini Daftar Tiket Yang Didiskon 20 Persen

Meski demikian, Alfred melihat, masih tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di tengah ancaman resesi global dan masih solidnya harga komoditas akan menjadi sentimen pendukung pertumbuhan IHSG pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami optimistis langkah Bank Sentral global menaikkan suku bunga yang sangat agresif di sepanjang 2022 dan masih akan berlanjut di awal tahun 2023 akan menurunkan inflasi di 2023,” ujar Alfred.

Untuk harga komoditas di tahun 2023, Alfred memperkirakan tingkat volatilitasnya tidak akan setinggi tahun 2022 atau berada dalam rentang harga yang lebih sempit. Hal ini masih akan menguntungkan sektor komoditas dan juga Indonesia. 

Berita Lainnya:
Kemendag Targetkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Dibayar Mei

Menurut Alfred, besarnya target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 masih akan menjadi daya tarik bagi para investor baik domestik maupun asing terhadap pasar saham Indonesia.

Beberapa sektor yang cukup menarik di tahun depan antara lain Perbankan karena memiliki tingkat resiancy yang tinggi, sektor konsummer sebagai sektor defensif dan sektor komoditas karena masih memberikan pertumbuhan yang bagus di tahun depan.

“Sektor Properti, Konstruksi, keuangan non-bank dan Semen merupakan sektor yang kami perkirakan masih akan berat dari sisi performa keuangan,” ucap Alfred.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi