Sabtu, 04/05/2024 - 06:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pedagang Buang 10 Ton Pepaya di Kramat Jati karena Harga Anjlok

ADVERTISEMENTS

Sejumlah warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Taruna Jaya memanen buah pepaya california (Carica papaya L.) di kebun mereka di Karet Tengsin, Jakarta, Senin (20/2/2023) (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Sejumlah pedagang terpaksa membuang sekitar 10 ton pepaya karena harganya anjlok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Para pedagang membuang buah pepaya yang masih layak konsumsi dan yang sudah busuk di akses jalan depan los buah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Harga pepaya turun jauh, sudah hampir 60 persen turunnya tapi pepaya tetap enggak laku. Jadi banyak yang dibuang,” kata pedagang pepaya, Inas (46 tahun) di Pasar Induk Kramat Jati.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Libur Lebaran Panjang, Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti

Menurut dia para pedagang terpaksa membuang barang dagangannya karena harga pepaya anjlok sejak pertengahan Ramadhan 1445 Hijriyah. Jumlah pembeli yang sepi juga memberikan dampak berkurangnya pendapatan para pedagang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menuturkan para pedagang biasa menjual pepaya sebesar Rp 7.000 hingga Rp 8.000/kilogram. Namun, dalam beberapa waktu terakhir harganya anjlok menjadi Rp 3.000 hingga Rp 4.000/kilogram.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Dari harga kita beli ke petani terus dijual lagi sudah enggak ada untungnya sama sekali. Pembelinya juga enggak ada. Kita dagang sekarang nombok doang,” ucapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut dia, bukan kali ini saja para pedagang pepaya membuang barang dagangannya. Hampir setiap tahun terjadi hal yang sama.

Pada akhir 2023, kata dia, para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati juga terpaksa membuang puluhan ton pepaya karena sepinya pembeli dan harga turun.

Berita Lainnya:
Rutin Makan Pepaya saat Perut Kosong, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

“Sekarang satu mobil bisa separuh lebih dibuang, kita nombok. Hari ini pepaya masuk, besok sudah dibuang. Ini yang baru masuk kalau malam enggak laku, sudah dibuang lagi,” kata dia.

Untuk mempertahankan usahanya itu, pedagang hanya mengandalkan pembeli dari pengusaha katering, hotel, dan restoran yang setiap hari membutuhkan pepaya.

“Untuk mencegah kerugian, para pedagang mengurangi jumlah pembelian pepaya kepada para petani,” tambah pedagang lainnya, Tumiran (60 tahun).

Dia berharap harga pepaya dapat kembali normal sehingga para pedagang tidak terus merugi.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi