Kamis, 02/05/2024 - 14:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Rencana Pembedaan Tarif KRL Orang Kaya-Miskin Dinilai Diskriminatif

ADVERTISEMENTS

Pembedaan itu akan mendorong orang kembali menggunakan kendaraan pribadi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama mengritik rencana pemerintah menaikkan tarif KRL Commuter Line untuk penumpang kaya pada tahun ini. Kebijakan yang akan dikeluarkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi itu dinilai akan membuat orang-orang beralih kembali memakai kendaraan pribadi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya menganggap diskriminasi tersebut justru akan membuat orang-orang kaya akan kembali menggunakan kendaraan pribadi dan malah berpotensi menyebabkan kemacetan,” kata Suryadi, Ahad (1/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Suryadi mengingatkan, transportasi massal ditujukkan untuk semua kalangan, baik orang kaya maupun yang tidak mampu. Di sisi lain, KRL membantu mengurangi kemacetan jika orang yang kaya turut beralih dari moda kendaraan pribadi ke moda transportasi massal seperti KRL.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Wisatawan Serbu Arena Taman Burung Saat Lebaran di Palembang

Karenanya, ia menolak rencana yang dirasa diskriminatif tersebut. “Kami menolak kebijakan yang diskriminatif tersebut,” ujar Suryadi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya, lanjut Suryadi, mereka sudah menyatakan penolakan rencana kenaikan tarif KRL. Apalagi, ia menilai, subsidi Rp 3,2 triliun untuk pengguna kereta api pada 2022 oleh Kemenhub terbilang masih sangat minim.

Secara teknis, ia melihat, KRL Commuter Line masih mengalami overload, terutama pada jam-jam sibuk dan pengguna KRL belum bisa merasakan kenyamanan sepenuhnya. Tahun ini, ia meminta subsidi untuk transportasi massal diperbesar. “Agar semakin banyak orang lagi yang meninggalkan kendaraan pribadi dan berpindah ke transportasi massal,” kata Suryadi.

Berita Lainnya:
Kemenhub Tekankan Penyediaan Transportasi jadi Urusan Wajib Pemerintah

Pemerintah berencana melakukan penyesuaian sistem pembayaran KRL untuk penumpang kaya. Pemerintah akan menerbitkan kartu baru untuk membedakan profil penumpang. Dengan terbitnya kartu ini, penumpang kategori mampu tidak ikut menikmati subsidi karena tarif asli KRL saat ini di atas Rp 10 ribu.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi