Sabtu, 27/04/2024 - 08:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Prospek Masih Negatif, Ini Tantangan yang akan Dihadapi Garuda

ADVERTISEMENTS

Saham Garuda Indonesia sudah diaktifkan kembali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah diaktifkan kembali setelah lebih dari 18 bulan dibekukan. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan melihat prospek kinerja emiten maskapai ini masih akan berat ke depannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Secara prospek, khususnya fundamental, Alfred mengakui performa Garuda menunjukkan adanya perbaikan performa yang signifikan di 2022. Namun, dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang Garuda masih akan sulit meraih laba usaha.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Untuk bisa pulih dengan indikator ekuitas positif masih terlihat berat, sehingga masih akan memberatkan performa sahamnya ke depan,” ujar Alfred kepada Republika, Rabu (4/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hari Kedua Lebaran, Penumpang Whoosh Meningkat

Beberapa sentimen utama yang akan mewarnai pergerakan saham emiten berkode GIAA ini antara lain proses restrukturiasi karena risiko kebangkrutan, membaiknya industri penerbangan dan komitmen Garuda dalam melakukan efisiensi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Alfred menilai, harga saham Garuda saat ini masih sangat mahal mengingat nilai buku perseroan masih negatif dan kinerjanya masih mencatatkan rugi. Pada perdagangan hari pertama pascapencabutan suspensi harga saham Garuda sempat naik 10 persen ke level 224.

Berita Lainnya:
Arie Febriant Viral Setelah Ludahi Pengendara Lain, Pertamina: Karyawan Wajib BerAKHLAK

Menurut Alfred, kenaikan tersebut lebih disebabkan karena aksi spekulasi memanfaatkan momentum pembukaan perdagangan. Selain itu, kenaikan harga didorong pemberitaan positif dari proses restrukturisasi yang terus berjalan, komitmen pemerintah yang tinggi melalui PMN dan pencabutan kebijakan PPKM.

Ke depan, Alfred melihat Garuda memiliki tantangan yang besar dari fundamental. Selain itu, realisasi Debt Equity Swap dengan penerbitan saham baru memberikan peningkatan suplai saham baru yang memberikan potensi aksi jual dari para pemegang saham terhadap saham Garuda.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi