Sabtu, 04/05/2024 - 15:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

IWF dan Gebrakan Danareksa Meningkatkan Akses Air Bersih Nasional

ADVERTISEMENTS

“Saya memimpin langsung soal air bersih, di mana isu air bersih di Indonesia semakin sulit. Sekarang sudah ketemu ketemu pilot project di Subang. Ini bisa dilakukan di banyak tempat, tapi dengan bisnis proses,” kata Erick di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurut Erick, masalah layanan air bersih memang harus diwujudkan dalam bentuk layanan konkret. Meski begitu, ia meminta, pengelola untuk mempertimbangkan tarif yang tidak memberatkan masyarakat, namun tetap menguntungkan perusahaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tujuannya adalah bukan mencari keuntungan, melainkan pemasukan yang didapatkan bisa diinvestasikan untuk memperbaiki standar layanan pada masa akan datang. Misalnya, untuk perbaikan pipa agar air tetap steril dan tidak mengandung bakteri ketika dikonsumsi pelanggan. Dengan begitu, layanan terus meluas dan perusahaan bisa tetap beroperasional.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ini (perusahaan) agar terus sehat. Rakyat dapat pelayanan air bersih yang baik, lalu perusahaan sehat supaya dapat reinvestasi lagi. Pipa jelek diperbaiki, kalau gak keracun nanti,” ucap Erick.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Dia merasa miris jika masyarakat Indonesia harus membeli air bersih, apalagi untuk konsumsi minum. Selain mahal, hal itu menandakan akses air bersih belum merata dan hanya dinikmati segelintir kalangan. Erick pun membandingkan dengan negara maju, di mana air yang mengalir dari keran di berbagai sudut kota bisa langsung diminum. Bahkan, air tersebut dapat diakses wisatawan mancanegara.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dituding Hasto Sering Bohong, Gibran: Bahasanya Meresahkan

Menurut Erick, kehadiran Holding Danareksa tidak bisa dianggap sebelah mata. Selain memiliki potensi luar biasa, juga perusahaan yang ada di dalamnya bisa bergerak menjalankan transformasi bisnis ke arah lebih baik. Misalnya, kawasan industri bisa bergerak untuk mengadopsi green energy di setiap pabrik untuk menarik investasi asing.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kita selama ini banyak membangun kawasan industri tidak maksimal, karena tak ada standardisasinya, tak ada reinvestasi. Ketika ekonomi dunia hijau kita masih pakai listrik fosil, atau pembuangan limbah tak terorganisasi yang justru merusak warga sekitarnya,” kata Erick.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Arisudono Soerono ketika masih menjabat Direktur Utama PT Danareksa (Persero) mengatakan, mengatakan, Holding Danareksa ingin meneguhkan sebagai institusi spesialis transformasi. Hal itu mengingat terdapat beragam jenis bisnis yang dikelola di dalam Holding Danareksa.

Meski dengan beragam bisnis, namun hal itu tidak menghalangi Holding Danareksa untuk melakukan inovasi. Salah satu tantangan yang berhasil diatasi adalah dengan kelahiran IWF. Hal itu sebagai bentuk sinergi konkret Holding Danareksa dan sinergi antara anggota, yaitu Perum Jasa Tirta I dan II yang berdampak positif bagi percepatan akses air bersih di Indonesia.

Berita Lainnya:
LaNyalla: Sistem Demokrasi Liberal Merusak Kohesi Bangsa

Direktur Investasi Danareksa Holding, Christ Soemijantoro, menambahkan, IWF dapat menjadi solusi tantangan penyediaan air bersih di negeri ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2022, Jasa Tirta II diberikan penugasan untuk melaksanakan penyelenggaran pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), yang dimulai di Subang.

Dia menerangkan, IWF adalah skema yang disusun di lingkup BUMN untuk menangani tantangan, inovasi, dan optimalisasi strategi pembiayaan, khususnya menggunakan dana non-APBN dalam melayani ketersediaan air bersih di permukiman warga. Menurut Christ, IWF menekankan social impact investment yang tetap memperhatikan aspek profitabilitas dan investasi berkelanjutan.

IWF juga mempercepat pemerataan layanan air bersih di Indonesia melalui peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air (IPA) and reservoir, peningkatan jaringan perpipaan, dan jumlah sambungan rumah. Karena alasan itulah, peran BUMN sangat dinantikan dalam percepatan pelayanan air bersih agar dirasakan masyarakat luas.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi