Kamis, 23/05/2024 - 09:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dugaan Penganiayaan di Sekolah Pelayaran, Keluarga Korban Marah dan akan Tuntut Pihak STIP

JAKARTA — Keluarga taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P (19) yang tewas karena diduga dianiaya senior menyatakan akan menuntut pertanggungjawaban pihak kampus karena membiarkan peristiwa ini terjadi.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Saya mau tuntut yang memukul itu sama pihak sekolah, anak saya sehat-sehat saja tiba-tiba meninggal dunia,” kata paman korban, Nyoman Budi Arto di Jakarta, Sabtu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ia meminta pertanggungjawaban kampus atas kejadian yang menghilangkan nyawa dari keluarganya dan meminta pelaku dihukum berat sesuai dengan perbuatannya

Berita Lainnya:
Pasukan Israel Mulai Frustrasi, Menyesal Kembali ke Gaza Utara, Pejuang Hamas Dibongkar, Tumbuh Lagi

“Saya punya anak dibegitukan, seandainya juga dia punya anak digituin juga bagaimana, saya akan tuntut pihak kampus,” kata dia menegaskan.

Nyoman mengatakan pihak STIP menghubungi dirinya pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB yang memberitahukan taruna tingkat satu angkatan 2023 berinisial P meninggal dunia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

P merupakan anak pertama dari tiga saudara yang masuk sebagai taruna sekolah yang berada di bawah Kementerian Perhubungan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dari informasi tersebut Nyoman mengetahui anaknya di bawa ke toilet dan dihajar sama senior. Menurut dia keterangan dari teman-temannya dicocokkan dengan berita dari polisi ya sama. “Iya dihajar tapi tidak jelas apa sebabnya sampai korban dihajar,” kata dia.

Berita Lainnya:
Taruna Tingkat Dua STIP Jadi Tersangka Tunggal Tewasnya Putu Satria

Ia mengatakan saat menonton di saluran video youtube tidak ada budaya kekerasan di STIP dan jika masih ada sebaiknya dibubarkan saja sekolahnya “Itu saya tonton dan anak saya di sekolahkan di sana. Saya berani bilang enggak terjadi apa-apa tapi terulang lagi kasusnya,” katanya.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi