Jumat, 03/05/2024 - 05:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Benarkah Penderita Covid-19 Berisiko Besar Kena Diabetes?

ADVERTISEMENTS

Di Inggris, kasus diabetes baru muncul pada 4 pekan setelah pasien tertular Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Semakin banyak bukti penelitian menunjukkan hubungan antara diagnosis baru diabetes dengan Covid-19. Di Inggris, menurut data resmi pemerintah setempat, dalam tujuh hari terakhir terdapat 36.605 kasus positif Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menyoroti hubungan antara Covid-19 dan diabetes, para peneliti memiliki satu pertanyaan menonjol. “Tidak jelas apakah Covid-19 meningkatkan deteksi diabetes yang sudah ada sebelumnya atau apakah itu dapat memicu timbulnya penyakit baru,” catat para penulis seperti dilansir laman Express, Jumat (13/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tim peneliti di Inggris menganalisis kasus diabetes yang baru didiagnosis terjadi dalam waktu empat pekan setelah tertular seseorang Covid-19. Untuk mengecualikan tanda-tanda hiperglikemia (gula darah tinggi) yang sudah ada sebelumnya, diabetes baru didefinisikan dengan ciri tidak ada riwayat penyakit sebelumnya dan tidak ada riwayat obat penurun glukosa sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Selain itu, kadar gula darah (HbA1c) kurang dari 6,5 persen saat presentasi, kadar gula darah di atas ambang diabetes (glikemia puasa 126mg/dL, atau lebih, atau glikemia tidak puasa 200mg/dL, atau lebih). Data tersebut dikumpulkan antara Oktober dan April 2022, dari 61 rumah sakit di 25 negara, dengan 537 kasus diabetes yang baru didiagnosis. Pada 45 persen pasien, yang baru diklasifikasikan sebagai penderita diabetes, gula darah tinggi bertahan di luar resolusi infeksi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Imunitas Tubuh Kuat Bisa Cegah Orang Tertular Flu Singapura

Data tindak lanjut menunjukkan, setelah tiga bulan, dari 28 pasien, sebanyak 23 pasien diklasifikasikan sebagai diabetes sementara lima lainnya mengalami remisi. Remisi berarti kadar gula darah tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai pradiabetes atau diabetes, tanpa perlu obat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Studi ini menunjukkan masuk akal secara klinis untuk efek diabetogenik Covid-19,” ujar para peneliti.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Para peneliti menyarankan temuan mereka mendukung skrining diabetes pada orang yang tertular Covid-19. “Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi mekanisme gangguan virus dengan metabolisme glukosa,” tambah mereka.

Berita Lainnya:
Ini Alasan Dilarang Keras Nyetir Saat Mabuk, Bisa Hilangkan Nyawa

Banyaknya penelitian tentang kaitan antara diabetes dan Covid-19, penderita diabetes perlu menyadari bahwa mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi parah dari Covid-19. National Health Services (NHS) memperingatkan, penderita diabetes yang tertular Covid-19 bisa berpotensi lebih buruk dibandingkan penderita non-diabetes.

Penderita diabetes yang terinfeksi Covid-19 disarankan untuk lebih sering memeriksakan kadar gula darahnya. “Pagi mungkin paling berguna jika Anda hanya minum obat oral,” saran NHS.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi, Anda dapat mencegah diabetes tipe 2 dengan perubahan gaya hidup yang terbukti dan dapat dicapai. Contohnya termasuk menjadi lebih aktif secara fisik setiap hari dan menurunkan berat badan berlebih.

Orang dewasa disarankan untuk berolahraga minimal 150 menit setiap pekan. Olahraga yang dilakukan bisa berenang, joging, menari, dan berolahraga. Namun, untuk menurunkan berat badan, sangat penting untuk membakar lebih banyak kalori dibandingkan yang Anda konsumsi dalam sehari.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi