Jumat, 26/04/2024 - 14:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Kisah Pasangan Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

ADVERTISEMENTS

Kopilot Anju Khatiwada menjadi salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Yeti Airlines

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KATHMANDU — Anju Khatiwada tak bisa lagi bisa meneruskan jejak mendiang suaminya sebagai pilot Yeti Airlines Nepal. Khatiwada (44 tahun) adalah kopilot dalam penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu yang jatuh saat mendekati Kota Pokhara, pada Ahad (15/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Khatiwada bergabung dengan Yeti Airlines Nepal pada 2010. Dia memutuskan untuk berkarir sebagai pilot untuk mengikuti jejak suaminya yang meninggal dalam kecelakaan empat tahun silam. Juru bicara Yeti Airlines, Sudarshan Bartaula mengatakan kepada Reuters, suami Khatiwada, Dipak Pokhrel, meninggal pada  2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter milik Yeti Airlines di Jumla.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Dia mendapatkan pelatihan pilot dengan uang yang dia dapat dari asuransi setelah kematian suaminya,” ujar Bartaula. 

ADVERTISEMENTS

Khatiwada telah menempuh jam terbang lebih dari 6.400 jam. Bartaula mengatakan, Khatiwada telah berpengalaman menerbangkan pesawat dengan rute wisata populer dari Ibu Kota, Kathmandu, ke kota terbesar kedua di Nepal, Pokhara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Senator AS Kecam Persetujuan Biden Tambah Senjata ke Israel

 

Bartaula mengatakan, jasad Kathiwada belum ditemukan. Dia meyakini Kathiwada telah tewas dalam kecelakaan tragis ini. Reuters tidak dapat menghubungi salah satu anggota keluarga Khatiwada.

Sementara itu, jasad kapten pesawat Yeti Airlines Kamal KC, telah ditemukan dan diidentifikasi. Kamal memiliki jam terbang lebih dari 21.900 jam. Seorang pejabat Yeti Airlines, yang mengenal Khatiwada secara pribadi mengatakan, Khatiwada menerbangkan pesawat dengan instruktur pilot, yang merupakan prosedur standar maskapai.

“Dia (Khatiwada) selalu siap untuk menjalankan tugas apa pun dan telah (berpengalaman) terbang ke Pokhara sebelumnya,” kata pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Pesawat ATR-72 yang dikemudikan Khatiwada berbelok sebelum jatuh di ngarai dekat bandara Pokhara dan terbakar. Flight data recorder dan voice data recorder dari Yeti Airlines telah ditemukan pada Senin (16/1/2023). Penemuan data perekam atau yang biasa disebut kotak hitam ini adapat membantu penyelidik menentukan penyebab jatuhnya pesawat.

Berita Lainnya:
Serang Israel, Sanksi AS Siap Menanti Iran

Setidaknya 69 dari 72 orang yang ada di dalam pesawat Yeti Airlines tewas. Para pejabat meyakini tiga orang yang hilang juga tewas. Tim penyelamat menyisir puing-puing pesawat yang tersebar di ngarai sedalam 300 meter untuk melakukan evakuasi korban.

Yeti Airlines membawa 68 penumpang, termasuk 15 warga negara asing, serta empat awak. Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan, orang asing itu terdiri dari lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.

sumber : Reuters, AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi