Minggu, 05/05/2024 - 05:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar: 74 Persen Kematian di Dunia karena Penyakit tidak Menular

ADVERTISEMENTS

Kematian penyakit tak menular di Indonesia lebih besar dari penyakit menular

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, angka kematian penyakit tidak menular di Indonesia dan dunia masih lebih besar dari penyakit menular. Sekitar 74 persen kematian di dunia terjadi akibat berbagai penyakit tidak menular.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dan ini ekuivalen dengan 41 juta orang meninggal di dunia setiap tahunnya akibat PTM. Dari semua kematian akibat PTM ini maka 77 persen (sekitar 31,4 juta) terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia tentunya,” ujar Tjandra dalam keterangan, Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tjandra mengungkapkan, setiap tahunnya di dunia ada 17 juta orang di bawah usia 70 tahun yang meninggal karena PTM, 86 persen diantaranya juga terjadi negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di sisi lain, 67 persen PTM mulai menyerang manusia pada usia dibawah 40 tahun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Ini tentu mengganggu produktifitas kerjanya serta pada skala besar juga produktifitas bangsa,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pakar Prediksi MK Tolak Permohonan Ganjar dan Anies dengan Suara tak Bulat, Ini Alasannya

Adapun, empat jenis penyakit tidak menular yang banyak terjadi adalah penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke), berbagai jenis kanker, penyakit paru/ respirasi kronik, misalnya penyakit paru obstruktif kronik-PPOK dan asma bronkial dan diabetes. Penyakit kardiovaskuler menyebabkan 17,9 juta kematian setahunnya di dunia, kanker 9,3 juta kematian, penyakit paru kronik berhubungan dengan 4,1 juta kematian serta diabetes menyebabkan 2 juta kematian setahun di dunia, termasuk juga penyakit ginjal yang berhubungan dengan diabetes.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada umumnya penyakit tidak menular bersifat kronik, sakitnya lama ber tahun-tahun, dan terjadi akibat kombinasi dari faktor genetik, fisiologik, aspek lingkungan dan juga perilaku manusia. Ada empat hal yang akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit menular.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Empat hal tersebut adalah kebiasaan merokok, kurang aktifitas fisik, efek buruk konsumsi alkohol dan makanan yang tidak sehat,” kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI tersebut.

Sehingga, ada empat prinsip dasar pengendalian penyakit tidak menular adalah yakni melakukan deteksi, skrining,  pengobatan dan pelayanan perawatan paliatif. Beruntungnya, dunia sudah memiliki peta jalan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular 2023-2030.

Berita Lainnya:
Pendeta Gilbert Kembali Dipolisikan Terkait Penistaan Agama

“Empat kegiatan tersebut adalah intervensi best-buys, yaitu kegiatan yang punya hasil besar (“high return”) untuk setiap upaya dan biaya yang dikeluarkan, misalnya program berhenti merokok,” ujarnya.

Kemudian, penguatan sistem kesehatan secara keseluruhan. Dalam hal ini tentu maksudnya bukan hanya penguatan pelayanan spesialistik di rumah sakit, tetapi secara menyeluruh sejak pelayanan primer, dan juga kegiatan nyata program promotif preventif di lapangan.

Selanjutnya adalah mengendalikan faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Terakhir adalah dengan mengintegrasikan pengendalian penyakit tidak menular kedalam pelayanan kesehatan primer dan juga penerapan cakupan kesehatan universal.

“Artinya, semua lini kegiatan perlu dicakup pula dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kita. Selain empat kegiatan ini harus diikuti juga dengan komitmen yang kuat untuk mengurangi polusi udara dan meningkatlkan upaya kesehatan kesehatan jiwa dan kesejahteraan,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi