Sabtu, 27/04/2024 - 00:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sosiolog Wanti-Wanti Nikah Muda Dorong Peningkatan Angka Perceraian

ADVERTISEMENTS

Sosiolog sebut perceraian pasangan muda umumnya karena masalah ekonomi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SURABAYA — Sosiolog keluarga Universitas Airlangga (Unair) Siti Mas’udah menjelaskan, penyebab tingginya angka perceraian sangat kompleks. Namun, kata dia, melihat data dominasi pasangan muda yang bercerai, kebanyakan disebabkan belum adanya kesiapan yang matang secara ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Perempuan yang akrab disapa Uud itu menjelaskan, pernikahan dini bisa memutus akses untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. “Akibatnya, kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak relatif cukup kecil,” ujarnya, Jumat (20/1).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Danlanal Nias Gerak Cepat Fasilitasi Keluarga Casis Bintara Iwan, Aktivis: Pelaku Layak Dihukum Mati

Selain itu, kata dia, usia yang relatif muda juga berpengaruh pada kesiapan mental yang masih labil dalam menghadapi masalah rumah tangga. Akibatnya, ketidaksiapan dan ketidakmampuan menyelesaikan masalah keluarga juga bisa memicu terjadinya perceraian.

ADVERTISEMENTS

“Pilihan menikah oleh pasangan muda bisa saja karena hanya luapan emosi sesaat, romantisme cinta,” uajarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Uud juga menyoroti wacana masyarakat daerah pedesaan yang menganggap pernikahan sebagai cara melanjutkan hidup dan menghindari perilaku menyimpang. Apalagi para wanita desa yang sudah memasuki usia matang dan belum menikah akan mendapatkan cap sebagai perawan tua.

Berita Lainnya:
Bocah Madura Viral Ternyata Betulan Tunangan, Keluarga Ungkap Alasannya

Masalah lain yang menurutnya perlu diperhatikan adalah bergesernya makna perceraian di masyarakat sekarang yang tidak lagi dianggap tabu. Hal ini menunjukan adanya perubahan sosial di masyarakat yang awalnya menganggap perceraian sebagai kegagalan dalam pernikahan, menjadi penyelesaian dalam konflik rumah tangga.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi