Sabtu, 27/04/2024 - 08:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

PHRI: Pencabutan PPKM Tingkatkan Okupansi Hotel Saat Imlek

ADVERTISEMENTS

Imlek kali ini juga bisa menjadi tambahan insentif setelah libur akhir tahun kemarin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu faktor okupansi atau keterisian kamar hotel di momen libur Tahun Baru Imlek kali ini mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Pertama, Imlek tahun ini kan tidak ada pembatasan pergerakan atau PPKM sama sekali. Tentu kita perhatikan tuh cukup excited ya masyarakat untuk merayakan Imlek. Yang tidak merayakan Imlek juga mereka melakukan perjalanan liburan,” ungkap Maulana seperti dilansir ANTARA di Jakarta, Senin (23/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, Maulana menjelaskan, momen libur Imlek kali ini juga bisa menjadi tambahan insentif setelah libur akhir tahun kemarin. Sehingga, target okupansi pada Januari bisa terpenuhi dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jokowi Minta Cina Investasi di IKN

“Kalau bicara target, kalau Januari ini kita pekan pertama itu baru selesai konteks liburan akhir tahun. Dengan adanya Imlek ini jadi sebagai tambahan liburan. Walaupun Imlek tidak bisa menyamakan pergerakan akhir tahun. Namun tetap destinasi yang dekat dari daerah asal mereka cukup menarik. Contoh misalnya Jakarta itu dengan Bogor atau Puncak,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di tahun Kelinci Air ini, Maulana juga menyampaikan PHRI sangat optimistis akan terjadi peningkatan karena pencabutan PPKM. Walaupun demikian, Maulana juga tak memungkiri PHRI juga masih tetap berhadapan dengan berbagai tantangan lain, salah satunya adalah potensi krisis global.

“Kami tentu sebenarnya pada 2023 ini memang sangat optimis. Yang paling utama kan PPKM-nya dicabut. Karena kita tahu, kalau bicara soal sektor pariwisata itu, kita bicara pergerakan dan kegiatan di masyarakat,” ungkap Maulana.

Berita Lainnya:
Menaker: Kurang dari 8 Persen Perusahaan yang Beri Pelatihan Kepada Karyawan

Ia pun berharap di tahun ini, PHRI bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik. Agar kegiatan di sektor pariwisata tetap tumbuh, meski terdapat tantangan eksternal.

Harapan itu, menurut dia, dapat diwujudkan melalui adanya program untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata yang sempat terdampak selama pandemi, melalui regulasi atau kebijakan yang kondusif. “Selain wisatawan mancanegara, wisatawan domestik itu bisa benar-benar kita fokuskan untuk bagaimana mengembangkan pergerakannya, itu juga pasti akan sangat-sangat membantu. Bisa menjawab tantangan yang ada. Karena tantangan global crisis dan segala macamnya ini kan masalahnya ada di daya beli masyarakat,” kata Maulana.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi