Jumat, 26/04/2024 - 11:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

15 Guru Besar Bakal Bertarung Jadi Rektor UIN SU Periode 2023-2027

ADVERTISEMENTS

MEDAN – Sebanyak 15 guru besar dari berbagai disiplin ilmu ikut dalam penjaringan Rektor UIN Sumatera Utara periode 2023-2027. Sementara pendaftaran calon rektor telah ditutup pada Selasa, (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pelaksana tugas (Plt) Rektor UIN SU Medan Prof Abu Rokhmad, menyampaikan jumlah calon rektor yang mendaftar sangat fantastis. Ia menilai bahwa hal ini bukti masih banyak guru besar yang peduli untuk membesarkan kampus Islam negeri terbesar di di Sumut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Ada 15 guru besar yang mendaftar ini angka luar biasa fantastis. Terbesar dalam sejarah UIN SU, guru besar yang mendaftar ini jadi penyemangat bagi kita, masih banyak guru besar yang peduli untuk menjadikan UIN SU lebih besar di masa depan,” kata Abu Rokhmad dalam keterangannya di lama resmi uinsu.ac.id yang dikutip Lensakita.com Minggu (5/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Abu Rokhmad mengapresiasi kepada panitia penjaringan (panjar) yang bekerja keras melayani para guru besar yang mengikuti proses penjaringan mulai dari pendaftaran.

ADVERTISEMENTS

Ia juga memberi apresiasi pada para guru besar yang berkenan mendaftar sebagai bakal calon rektor di UIN SU. “Saya yakin, para guru besar yang mendaftar, punya niat yang tulus untuk berkontribusi membesarkan UIN SU secara nyata dari dalam, bukan hanya dari luar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya, setiap guru besar yang maju pada penjaringan tersebut, pasti melalui proses cukup panjang dan banyak pertimbangan serta berbagai usaha berat. Mulai dari pertimbangan bakal calon dengan diri sendiri, bakal calon dengan keluarga dan kolega, sehingga memutuskan untuk maju pada pemilihan rektor ini.

Berita Lainnya:
Masyarakat Diimbau tidak Gunakan Mobil Bak Terbuka untuk Takbir Keliling dan Mudik

Dari jumlah pendaftar itu, Prof Abu menilai proses sosialisasi dinilai cukup berhasil. Secara umum, menilai UIN SU masih dalam kondisi cukup baik dan bisa diperbaiki untuk lebih baik dan lebih maju. Para guru besar mampu mengukur setiap potensi kampus, walaupun sejalan dengan banyaknya tantangan.

Para pendaftar yakni guru besar itu, juga menyiapkan serta menawarkan berbagai konsep, program, solusi dan jalan keluar yang bisa diberikan dijalankan dalam bentuk visi misi untuk memajukan UIN SU Medan.

Pendaftaran sebagai tanda kesiapan guru besar ini, jelas rektor, adalah sebagian dari proses. Setelah ini ialah proses verifikasi kelengkapan persyaratan, penyerahan dokumen balon rektor dari panitia kepada Plt Rektor, selanjutnya diserahkan kepada senat universitas untuk memberikan pertimbangan kualitatif, dan selanjutnya disampaikan kepada Menteri Agama secara spesifik dari pada calon rektor tersebut.

“Proses ini diarahkan agar bisa terkonsolidasi dengan baik,” tandasnya.

Ia menerangkan, sejumlah nilai yang harus dimiliki siapa pun rektor yang terpilih. “Yang paling penting itu harus amanah, profesional dan berintegritas. Punya potensi prestasi terbaik. Mampu bekerja dengan penuh integritas, tidak menambah masalah, itu jadi prestasi. Bahkan kalau bisa menyelesaikan pekerjaan rumah di UIN SU, maka itu hal yang luar biasa,” ujarnya.

Berita Lainnya:
WALHI Aceh Laksanakan Diskusi Bersama Peringati Hari Bumi

Setelah menemukan sosok pemimpin dengan nilai-nilai itu, maka berbagai program peningkatan di antaranya akreditasi, kurikulum akademik, perwujudan visi misi merupakan keniscayaan dan semacam bonus dari kerja amanah dan berintegritas serta profesional. Ia berpesan, para calon nantinya bisa bersaing secara fair (adil), memberikan visi misi terbaik.

“Para calon siap menjalin hubungan baik dengan banyak pihak, untuk meyakinkan dirinya bahwa layak menjabat rektor”, ujar Prof Abu.

Ia juga berpesan, pada calon rektor tidak boleh menggunakan kekuatan-kekuatan yang bisa merusak integritas calon itu sendiri. Misalnya dengan menggunakan politik uang. “Itu tidak boleh terjadi, saya ingin memastikan proses penjaringan berjalan fair. Yang berintegrasi dan potensi paling besar untuk prestasi itulah yang akan memimpin UIN SU. Bukan karena cara yang tidak terpuji, karena pola itu akan jadi beban bagi rektor akan datang,” urainya.

Yakni, sambungnya, beban untuk mengembalikan modal untuk menduduki jabatan tertentu. “Tidak boleh terulang hal seperti itu, jadi persaingan harus benar-benar fair dan adil. Kalau kita terpilih maka bukan terpilih karena uang. Tapi karena benar berintegritas, kompetensi dan paling berpotensi berprestasi, saya yakin itu jadi rektor masa depan. Setelah ini, agar proses selanjutnya disiapkan sebaik-baiknya, yakni sesi pertimbangan senat untuk menyampaikan visi misi. Proses ini fair sesuai dengan nilai keislaman,” katanya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi