Selasa, 30/04/2024 - 12:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Sektor Ini Diproyeksikan akan Dorong Perbaikan Ekonomi Syariah

ADVERTISEMENTS

Sektor unggulan halal value chain kuartal III 2022 tumbuh sebesar 5,5 persen

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memproyeksikan sejumlah sektor akan mendorong perbaikan ekonomi syariah pada tahun ini. Deputi Dewan Gubernur BI Juda Agung yakin tahun ini perbaikan ekonomi syariah masih akan berlanjut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Perbaikan ekonomi syariah masih akan terus berlanjut dan diperkirakan akan kembali didorong oleh kinerja sektor pertanian dan sektor pariwisata ramah muslim dengan didukung pembiayaan syariah,” kata Juda dalam Sharia Economics and Financia Ourlook (Shefo) 2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Terlebih, Juda mengungkapkan pada 2022 sektor unggulan halal value chain dari sektor pertanian, makanan dan minuman halal, serta pariwisata ramah muslim memiliki kinerja yang positif. Juda mengatakan pada kuartal III 2022, sektor halal value chain tumbuh sebesar 5,5 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama pada 2021.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lebih dari Sejuta Penumpang Datang dan Berangkat dari Bandara Bali Selama Lebaran

Dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah domestik yang begitu besar, Juda mengakui sejumlah tantangan akan dihadapi. “Tantangannya, masih terbatasnya pertumbuhan usaha syariah kalau dibandingkan potensi yang begitu besar. Baik untuk memenuhi untuk kebutuhan domestik maupun dalam rangka ekspor ke berbagai negara,” ungkap Juda.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

State of the Global Islamic Economi (SGIE) Report 2022, ekonomi syariah Indonesia masih menduduki ranking empat di bawah Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Lalu dari sektor makanan halal, Indonesia sudah menempati raking kedua namun untuk daging halal masih jauh. Sementara di sektor fesyen muslim, Indonesia menempati ranking tiga namun sektor traveling, Indonesia masih belum masuk 10 besar.

Juda menilai, kondisi tersebut tentunya disebabkan oleh sektor halal di hulu yang masih rendah. Juda menambahkan proses sertifikasi halal jua belum optimal dan hub pasar domestik serta impor belum optimal.

Berita Lainnya:
Jokowi Soroti Kerugian Rp 180 Triliun karena WNI Berobat ke Luar Negeri

Dia juga menyoroti pembiayaan syariah belum signifikan dan masih menjadi tantangan yang menonjol di sektor keuangan syariah. “Di dunia, Indonesia masih ranking lima untuk pembiayaan syariah. Ini antara lain disebabkan oleh basis penabung masih terbatas, inovasi produk juga masih terbatas, sementara yang dibutuhkan lebih banyak bervariasi dan belum terlalu banyak pilihan bagi investor,” ungkap Juda.

Selain itu, Juda menuturkan literasi mengenai ekonomi dan keuangan syariah juga perlu ditingkatkan. Dia menilai tantangan tersebut perlu disikapi dengan solusi agar pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia terus berkembang.

“Perlu dicarikan solusi bersama melalui refocusing berbagai kebijakan. Untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki ini selaras dengan misi ekonomis yariah Indonesia menjadi pusat keuangan ekonomi dunia pada 2024,” tutur Juda.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi