Selasa, 30/04/2024 - 09:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Biden tak Lihat Ada Resesi pada 2023 dan 2024

ADVERTISEMENTS

Biden tidak melihat ekonomi AS akan jatuh ke jurang resesi

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ia tidak melihat ekonomi AS akan jatuh ke jurang resesi baik pada tahun ini maupun tahun depan. Pernyataan ini prediksinya yang paling menyakinkan tentang kekhawatiran penurunan ekonomi di masa depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam wawancara di program PBS NewsHour ia ditanya apakah akan ada resesi tahun ini. “Tidak, atau tahun depan, dari mulai saya terpilih, berapa banyak pakar yang mengatakan akan terjadi resesi dalam enam bulan ke depan?” jawabnya, Rabu (8/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sahkan RUU Bantuan Buat Ukraina, Israel, dan Taiwan, Biden: Kebutuhannya Sangat Mendesak
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selama berbulan-bulan para ekonom memperingatkan kemungkinan resesi. Setelah bank sentral AS atau Federal Reserve (FED) menaikan suku bunga untuk menahan inflasi tinggi.

ADVERTISEMENTS

Biden sendiri pernah mengatakan resesi dapat terjadi. Pada awal pekan ini ia mengatakan pada wartawan resiko resesi sangat kecil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Data ekonomi secara keseluruhan selama berbulan-bulan bergerak ke arah yang diinginkan presiden. Terutama setelah inflasi tertinggi dalam 40 tahun pada musim panas lalu dan laporan pemerintah ekonomi AS dapat menuju resesi.

Berita Lainnya:
Mudik Pakai Mobil Listrik? PLN Siagakan 1.124 SPKLU

Angka lapangan kerja AS pekan lalu menguat. Meski terjadi gelombang PHK di sektor teknologi dan sektor sensitif pada suku bunga seperti perumahan dan keuangan. Hal ini meredam ekspektasi pasar bahwa FED akan menghentikan siklus pengetatan kebijakan moneter. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi