Rabu, 29/05/2024 - 05:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Emas Kian Berkilau Ditopang Dolar AS yang Lebih Lemah

Dolar AS melemah setelah Powell menyatakan proses disinflasi telah dimulai.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

CHICAGO — Harga emas kian bersinar, kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis (9/2/2023) pagi WIB, memperpanjang keuntungan untuk sesi ketiga berturut-turut didorong oleh dolar AS yang lebih lemah setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyatakan proses disinflasi telah dimulai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Divisi Comex New York Exchangeterdongkrak 5,9 dolar AS, atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.890,70 dolar AS per ouncesetelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.898,90 dolar AS dan terendah 1.881,40 dolar AS.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Emas berjangka bertambah 5,30 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.884,80 dolar AS pada hari Selasa (7/2/2023) setelah terkerek 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.879,50 dolar AS pada hari Senin (6/2/2023), dan anjlok 54,20 dolar AS atau 2,81 persen menjadi 1.876,60 dolar AS pada hari Jumat (3/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Australia Komitmen Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik dengan Indonesia

Ketua Fed menunjukkan sedikit tanda tekanan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat, meningkatkan harapan bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh.Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada hari Selasa (7/2/2023), Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung.

Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Rabu (8/2/2023), Presiden Federal Reserve New York John Williams yakin Federal Reserve perlu mempertahankan suku bunga restriktif selama beberapa tahun untuk mengendalikan inflasi, dan harapan untuk suku bunga Fed akan berada pada tingkat 5-5,25 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Satgas RAFI 2024 Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Gubernur Federal Reserve Lisa Cook mengatakan bahwa pada hari Rabu (8/2) laporan pekerjaan pada bulan Januari yang kuat telah meningkatkan harapannya untuk soft landing, menambahkan bahwa dia yakin kembali ke target inflasi 2,0 persen dapat dicapai tanpa peningkatan besar dalam pengangguran.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada hari yang sama bahwa persediaan grosir AS naik tipis 0,1 persen pada bulan Desember, kenaikan terkecil sejak Juli 2020.

ADVERTISEMENTS

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Maret naik 24,3 sen atau 1,1 persen menjadi ditutup pada 22,42 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan April bertambah satu dolar AS atau 0,1 persen, menjadi menetap pada 987,20 dolar AS per ounce.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi