Jumat, 17/05/2024 - 00:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kemenkes Kirim 65 Nakes Bantu Korban Gempa Turki-Suriah

Tenaga medis yang dikirim terdiri atas dokter spesialis, nakes dan tenaga pendukung

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan sebanyak 65 tenaga kesehatan untuk membantu penanganan korban gempa bumi di Turki dan Suriah.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Tim medis ini akan diberangkatkan pada Senin (13/2/2023), dalam satu kloter dengan pesawat khusus,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Ahad (12/2/2023)

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Sumarjaya mengatakan tenaga medis yang dikirim terdiri atas dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dokter spesialis terdiri atas spesialis bedah, spesialis orthopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiater

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Tenaga kesehatan yakni dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi dan kesehatan lingkungan. Tenaga pendukung kesehatan di antaranya administrasi, logistik, dan koordinator kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Nantinya tim kesehatan dari Kemenkes akan bergabung dengan 39 tenaga medis dari TNI, Polri, dan BNPB sebagai Emergency Medical Team (EMT),” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sumarjaya menekankan bahwa dalam misi kemanusiaan ini, Kemenkes mengutamakan pada penyediaan layanan kesehatan yang cepat dan tepat kepada korban terdampak gempa.

ADVERTISEMENTS

Dengan pertimbangan itu, Pemerintah Indonesia akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2, karena peralatan dan layanan kesehatan yang disediakan tergolong lengkap serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.

ADVERTISEMENTS

Terkait dengan kapasitas, Sumarjaya mengatakan bahwa rumah sakit lapangan EMT tipe 2 memiliki kapasitas cukup besar, di antaranya mampu melayani pasien rawat jalan sebanyak 100-150 orang per hari, rawat inap 10 pasien per hari, bedah minor 10 pasien per hari, bedah mayor 1-2 pasien per hari, dan mobile mampu melayani 50 pasien per hari.

Berita Lainnya:
Polisi Selidiki Remaja Tewas Akibat Overdosis Narkoba di Kebayoran Baru

“Kalau sekarang yang kita bawa Tim EMT tipe 3, tidak semua negara punya, kita upgrade dari tipe 2 karena di lapangan kita butuh X-ray, butuh meja operasi, itu kita bahwa semua,” katanya.

Disamping tim medis, pada tahap awal ini, Kementerian Kesehatan juga akan mengirimkan 2,5 ton logistik kesehatan terdiri dari logistik non medis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP).

Sementara itu, terkait dengan persiapan tim, Sumarjaya menyebutkan bahwa tenaga kesehatan diminta untuk mempelajari situasi dan kondisi disana. Sebab, suhu di Turki dan Suriah saat ini sangat dingin, dengan suhu mencapai minus 7 derajat Celcius.

Berita Lainnya:
Buntut Kasus Pungli, KPK Nonaktifkan Rutan di POM AL dan Pomdam Jaya Guntur

“Personal kit sudah kita siapkan, karena di sana suhunya minus 2 sampai minus 7 derajat Celcius, untuk logistik personal kita akan dibantu oleh teman-teman BNPB,” katanya.

Upacara pelepasan bantuan dilaksanakan di Landasan Udara TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (11/2/2023). Sumarjaya mengatakan bahwa pengiriman tim kesehatan akan mendukung tim pendahulu yang mulai berangkat Sabtu (11/2/2023).

Setelah mengirimkan tim pendahuluan, selanjutnya pemerintah akan mengirimkan tim medis yang tergabung dalam Tim Emergency Medical Team (EMT) pada Senin, 13 Februari 2023 menggunakan satu pesawat khusus.

Total tim medis yang akan diberangkatkan sebanyak 104 orang dengan rincian 65 orang dari Kementerian Kesehatan, 17 orang dari TNI, 17 orang dari Polri, dan 4 orang dari BNPB.

Tim EMT ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa, yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya.

Setelah Tim EMT diberangkatkan, selanjutnya akan ada pengiriman tim medis tahap kedua yang nantinya fokus pada penanganan penyakit-penyakit yang mungkin muncul pascagempa. Tim kedua ini rencananya akan dikirim bulan depan.

Bantuan tahap ketiga berupa logistik, peralatan, dan bantuan lainnya masing-masing untuk Turki dan Suriah.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi