Kamis, 16/05/2024 - 13:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Militer AS Temukan Sensor Pengumpulan Data Intelijen di Balon Mata-Mata Cina

 WASHINGTON — Militer Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/2/2023) mengatakan, mereka telah menemukan perangkat elektronik penting dari balon mata-mata Cina yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari. Militer juga menemukan sensor kunci yang mungkin digunakan untuk pengumpulan data intelijen.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Para kru berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan potongan elektronik yang diidentifikasi serta sebagian besar struktur,” kata Komando Utara militer AS dalam sebuah pernyataan.  

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Balon mata-mata Cina terbang selama sepekan di atas wilayah udara Amerika Serikat dan Kanada. Presiden Joe Biden kemudian memerintahkan untuk menembak jatuh balon tersebut. Balon mata-mata ini semakin meningkatkan ketegangan hubungan antara Beijing dan Washington.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Munculnya balon mata-mata Cina menyebabkan militer AS menjelajahi langit untuk mencari objek lain yang tidak bisa ditangkap radar. Militer AS melakukan tiga penembakan dalam tiga hari antara Jumat (10/2/2023) dan Ahad (12/2/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ukraina Mengaku Tembak Jatuh Pesawat Bomber Strategis Rusia

Militer AS dan pemerintahan Biden mengakui, banyak hal tentang objek tak berawak terbaru yang masih belum diketahui, termasuk bagaimana mereka bertahan di udara, siapa yang membangunnya, dan apakah mereka mungkin telah mengumpulkan data intelijen. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berusaha menenangkan warga Amerika  tentang risiko yang ditimbulkan oleh benda tak dikenal tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Saya ingin meyakinkan orang Amerika, benda-benda ini tidak menimbulkan ancaman militer bagi siapa pun di lapangan. Namun, mereka menimbulkan risiko bagi penerbangan sipil dan berpotensi menjadi ancaman pengumpulan intelijen,” ujar Austin.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Militer AS mengatakan, menargetkan objek terbaru lebih sulit daripada menembak jatuh balon mata-mata China karena ukurannya yang lebih kecil dan kurangnya tanda radar tradisional pada objek tersebut. Misalnya, penembakan terbaru terhadap objek tak dikenal pada Ahad oleh jet tempur F-16. Dalam penembakan itu, salah satunya gagal mengenai sasaran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
PBB: Puluhan Ribu Korban Jiwa di Gaza Belum Teridentifikasi

Austin mengatakan, militer AS belum menemukan puing-puing dari tiga objek terbaru yang ditembak jatuh. Salah satu objek tak dikenal itu jatuh di lepas pantai Alaska dalam es dan salju.  Penembakan lain terhadap objek tak dikenal juga terjadi di wilayah Yukon di Kanada. Pejabat AS menolak untuk menghubungkan insiden tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Namun, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin mengatakan, empat objek udara yang ditembak jatuh dalam beberapa hari terakhir saling terkait. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

“Jelas ada semacam pola di sana, fakta bahwa kita melihat ini secara signifikan selama sepekan terakhir adalah penyebab ketertarikan dan perhatian,” kata Trudeau kepada wartawan dalam konferensi pers di Whitehorse, ibu kota Yukon.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi