LIMA — Polisi Peru berhasil menggagalkan upaya penyeludupan mumi berusia lebih dari 600 tahun. Pihak kepolisian Peru menemukan mumi tersebut di dalam tas pendingin dari seorang pengantar di sebuah situs arkeologi di Puno di Peru selatan, menurut sebuah laporan oleh BBC.
Pria dalam laporan hari Selasa (28/2/2023), oleh penyiar Inggris mengatakan, dia telah berbagi kamarnya dengan mumi tersebut dan menganggapnya sebagai pasangan spiritual.
Dia dilaporkan telah memasukkan sisa-sisa mumi yang diperban, dan mumi yang ia berinama Juanita tersebut dimasukkan ke dalam tas untuk dipamerkan kepada teman-temannya.
Dia menjelaskan bahwa dia menyimpannya di sebuah kotak di sebelah TV, kata laporan BBC, dan pria itu mengeklaim mumi itu sebelumnya dimiliki oleh ayahnya.
Para ahli mengatakan jenazah itu berusia antara 600 dan 800 tahun dan itu adalah pria dewasa, bukan wanita. Diperkirakan berusia lebih dari 45 tahun pada saat kematiannya dan tingginya 1,51m. Mumi itu dilaporkan terbungkus perban dalam posisi meringkuk seperti janin, yang merupakan ciri khas dari banyak penguburan pra-Hispanik di daerah itu.
Mumifikasi dipraktikkan oleh berbagai budaya, seperti di Mesir, sementara di tempat yang sekarang disebut Peru hal itu dipraktekkan sebelum kedatangan penjajah Spanyol pada tahun 1500-an.
Polisi di negara Amerika Selatan itu telah menyita mumi yang dibawa dalam tas pendingin dan menyerahkannya ke kementerian kebudayaan Peru. Sementara Pria yang mengangkutnya dan dua temannya, yang berusia antara 23 dan 26 tahun, ditahan. Menurut keterangan dari BBC, keduanya juga sedang diselidiki atas kemungkinan kejahatan terhadap warisan budaya Peru.
Sumber: Republika