Lantas, apa anak benar-benar tidak boleh makan dan minum yang manis? Pada dasarnya tidak juga. Hanya saja, orang tua harus pintar-pintar mengatur asupan minuman dan makanan manis untuk anak.
Misalnya, minuman manis hanya boleh dikonsumsi saat akhir pekan di hari Sabtu. Kemudian, es krim dan kudapan manis boleh disantap di hari Ahad.
Bisa saja waktunya diatur demikian agar anak juga mengenal beragam jenis makanan. Namun, orang tua juga harus menjelaskan kepada anak bahwa makanan dan minuman manis tidak boleh banyak dikonsumsi karena bisa berefek tidak baik bagi tubuh.
Dengan strategi ini, anak juga bisa belajar memilah makanan dan minuman sejak dini demi menjaga kesehatannya. Namun, anak juga tetap mengenal beragam jenis makanan dan minuman yang ada.
Menjaga anak dari diabetes juga bisa dilakukan dengan membuat minuman dan makanan sendiri di rumah. Dengan membuat sendiri, ibu bisa menakar langsung jumlah gula yang diminum anak.
Misalnya, es teh manis bisa dibuat sendiri di rumah agar jumlah gula tambahan bisa dikontrol. Kemudian, camilan untuk anak juga bisa dibuat bersama dengan anak dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat.
Contohnya, camilan seperti pancake bisa dibuat sendiri di rumah dengan mencampur pisang dan bahan-bahan lain. Rasa manis pisang bisa menjadi pengganti gula sehingga tidak ada lagi gula yang ditambahkan.
Anak adalah generasi penerus keluarga, penerus negara, dan penerus agama. Orang tua wajib menjaga kesehatan anak secara fisik dan mental agar mereka bisa tumbuh kuat. Apabila bukan orang tua yang menjaga anak, lantas siapa?
**). Jurnalis Republika
Sumber: Republika