Selasa, 21/05/2024 - 11:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

BRIN Kembangkan Visualisasi Keanekaragaman Hayati, Seperti Apa?

 JAKARTA—Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan analisis data dan visualisasi keanekaragaman hayati seiring dengan banyak organisme, tumbuhan, hewan, dan zat organik lainnya dapat ditemukan di daratan dan perairan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN Esa Prakasa, mengatakan pihaknya telah menggunakan produk NVIDIA untuk menganalisis data keanekaragaman hayati Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Perangkat Graphics Processing Unit (GPU) digunakan untuk membuat model klasifikasi berbasis deep learning untuk menganalisis citra dan kayu, plankton, teh, serta video profil jalan raya, video aktivitas pergerakan tangan, dan data-data lainnya,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (6/3/2023).

GPU merupakan perangkat prosesor khusus yang didesain untuk memproses data grafika. GPU memiliki kecepatan pemrosesan data yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan Central Processing Unit (CPU) biasa.

Berita Lainnya:
BMKG: Hujan Angin dan Petir Berpotensi Terjang Mayoritas Wilayah RI

Hal ini karena GPU mempunyai arsitektur yang dirancang khusus untuk pemrosesan data-data secara paralel.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Awal mula GPU dikembangkan adalah untuk meningkatkan performa pemrosesan grafika, sehingga tampilan objek lebih bagus dan realistis.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Namun, saat ini pemanfaatan GPU telah meluas ke berbagai bidang pemrosesan data lain, seperti algoritma data science, machine learning, komputasi ilmiah, rendering, dan lain-lain,” jelas Esa.

“Selain melakukan pengembangan sistem klasifikasi berbagai objek keanekaragaman hayati, kami juga membutuhkan sistem yang bisa memberikan pengalaman yang unik kepada pengguna,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut Esa menyampaikan bahwa BRIN akan mengembangkan sistem virtual yang memberikan pengalaman kepada pengguna agar bisa berinteraksi dengan objek keanekaragaman hayati.”Kami memiliki pengalaman merancang dan mengembangkan visualisasi jalur otonom, simulasi banjir dan tsunami 3D, merekonstruksi profil 3D permukaan bumi, dan membuat aplikasi web untuk tur virtual menggunakan gambar 360. Pengalaman ini dapat membantu membangun sistem virtual yang bisa menyajikan keanekaragaman hayati Indonesia,” jelas Esa.

Berita Lainnya:
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker

Pengembangan sistem tersebut didukung oleh sumber daya manusia periset PRSDI dan ketersediaan peralatan riset yang ada di BRIN.Pada 23 sampai 24 Februari 2023 lalu, Esa punya kesempatan menghadiri International NVAITC Symposium yang diselenggarakan di Politeknik Republik, Singapura.

Pertemuan itu merupakan wadah pertemuan antara periset dan praktisi teknologi, yang membahas implementasi teknologi NVIDIA pada kecerdasan buatan, big data, dan machine learning.”Melalui pertemuan itu ada beberapa potensi kerja sama yang dapat dijalin, berdasarkan kekayaan alam biodiversitas Indonesia yang luar biasa,” kata Esa.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi