Rabu, 01/05/2024 - 04:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

BPIP Minta Pendidikan Pancasila Segera Masuk Mata Ajar Perguruan Tinggi

ADVERTISEMENTS

MEDAN — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi, meminta agar mata ajar Pancasila bisa masuk dalam bahan mata ajar 2023/2024 dapat segera diterapkan oleh Kemendikbudristek. Yudian menekankan, BPIP sudah menyelesaikan bahan mata ajar Pendidikan Pancasila bagi Perguruan Tinggi dan sudah siap untuk diedarkan kepada mahasiswa untuk dipelajari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Saya sudah menyampaikan kepada Mendikbudristek agar segera dimasukkan dalam bahan mata ajar,” ujar Yudian, saat menghadiri acara Rakernas Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdatul Ulama, Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Yudian mengaku, bahan mata ajar Pendidikan Pancasila  nantinya akan dibuat dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Saat ini, sudah ada dalam Bahasa Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami menginginkan agar bisa 4 (empat) kali lipat lebih baik lulusan Nahdatul Ulama agar tidak tertinggal dengan negara lainnya. Sehingga daya saing lulusan Nahdatul Ulama bisa menjadi lulusan terbaik,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
HNW Soroti Pencabutan Pramuka dari Ekskul Wajib: Sayang Sekali Mas Menteri

“Maka NU tidak boleh terlepas dengan meneladani kelebihan para Nabi (Nabi Daud, strategi perang; Nabi Nuh, teknologi perkapalan; Nabi Sulaiman, ahli melestarikan flora dan fauna), dengan penguatan melalui SMA IPA, dan jurusan teknik”, tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sementara itu, Wakil Kepala BPIP, Dr Drs Karjono, mengajak audiens merefleksikan konsep pembangunan Bung Karno. Ia menjelaskan, pembangunan yang dimaksud oleh Bung Karno yakni membangun suatu negara dengan membangun teknik, membangun pertahanan, namun yang paling utama untuk membangun bangsa adalah membangun jiwa bangsa atau ‘Nation and Charakter Building’.

“Orang pintar itu saat disandingkan dengan orang benar, tidak semua orang pintar itu benar, dan tidak semua orang benar itu pintar. Lebih baik jadi orang benar walaupun tidak pintar. Namun akan lebih berbahaya jadi orang pintar tetapi tidak benar,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Keras! Akbar Faizal Semprot Menteri Nadiem Makarim Soal Pramuka Tak Lagi Ekskul Wajib Sekolah: Merusak Karakter Bangsa

Karjono menyampaikan, dalam Perpres 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN) sudah ada dalam kurikulum, mata ajar Pancasila untuk perguruan tinggi dan sudah ditetapkan oleh Mendikbud terkait mata ajar Pancasila mulai dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi, khususnya dari pendidikan dasar sampai dengan menengah.

“Bahan mata ajar itu (Pancasila) akan sesegera mungkin diimplementasikan sehingga kami sudah menyiapkannya berdasarkan peraturan tersebut,” ucapnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengajak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan dalam kehidupan umat manusia pada masa depan.

“Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk disumbangkan sebagai upaya mencapai kemuliaan masa depan umat manusia”, kata Gus Yahya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi