Kamis, 02/05/2024 - 00:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Keras! Akbar Faizal Semprot Menteri Nadiem Makarim Soal Pramuka Tak Lagi Ekskul Wajib Sekolah: Merusak Karakter Bangsa

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH  – Mantan Anggota DPR RI Akbar Faizal mengomentari soal keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tidak lagi mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Akbar mengatakan, keputusan Kemendikbudristek yang dipimpin Nadiem Makarim itu telah merusak alat pembentuk karakter siswa, yakni Pramuka. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Menteri Nadiem Makarim ‘sempurnakan’ kinerja buruknya dengan merusak tools pembentukan karakter siswa. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rektor UMJ: Timnas Kalah 2-0 dari Uzbekistan adalah Hasil yang Realistis

Padahal Pramuka bentuk jiwa siswa jadi tangguh,” tulis Akbar dalam akun media sosial X @akbarfaizal68, Senin (1/4).

ADVERTISEMENTS

 Menurut Akbar, Nadiem Makarim tidak memahami secara betul soal Pramuka. Akbar pun memprotes keras keputusan Menteri Nadiem tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Nadiem anak kota yang kaya. Enggak paham yang gini-ginian. Jiwanya adalah cuan. Saya protes keras. 

Menteri online ini merusak karakter bangsa,” tulis Akbar lagi dalam akun Xnya. Akbar menambahkan, Pramuka harus menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. 

Berita Lainnya:
Rektor Unissula Kukuhkan Akmal Malik Raih Gelar Profesor Kehormatan

Menurut Akbar, Pramuka sangat dibutuhkan anak-anak Indonesia untuk pembentukan jiwa siswa. “Justru di situ masalahnya. (Pramuka) harus wajib. 

Saya produk Pramuka dari tingkat siaga hingga Penegak Pandega. Kita butuh ini. 

Anak-anak kita sudah kehilangan orientasi akibat gadget dan online. Negara harus bersikap,” tulis Akbar lagi.  Diketahui, berdasarkan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi