Selasa, 21/05/2024 - 20:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Harga Cabai dan Bawang di Bandung Masih Tinggi

Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kosambi, Kota Bandung masih tinggi. (ilustrasi)

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 BANDUNG — Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kosambi, Kota Bandung masih tinggi. Harga masih tinggi diduga disebabkan faktor cuaca yang memasuki musim pancaroba dan pasokan yang terkendala.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Kosambi Bandung Dinda mengatakan harga bawang merah tinggi yaitu Rp 65 ribu per kilogram, bawang putih Rp 50 per kilogram dan bawang bombay Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai keriting Rp 80 ribu per kilogram dan cabai tanjung Rp 70 ribu per kilogram.

Berita Lainnya:
Smartfren Harap Proses Merger dengan XL Axiata tak Berlangsung Lama

“Bawang merah masih Rp 55 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp 80 ribu per kilogram, kalau yang besar (tanjung) Rp 70 ribu kemarin sempat jual Rp 50 ribu,” kata dia, Rabu (1/5/2024).

Ia mengaku biasa menjual harga bawang bombay Rp 35 ribu per kilogram. Namun, saat ini dijual sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Harga tomat pun saat ini di angka Rp 25 ribu per kilogram. “Cabai merah naiknya Rp 30 ribu per kilogram, cabai merah besar (tanjung) naiknya Rp 20 ribu. Lumayan kenaikannya,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Energi Terbarukan Telah Memenuhi 95 Persen Kebutuhan Listrik Portugal  

Dinda menyebut kenaikan harga bahan pokok sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir. Ia menduga penyebab kenaikan harga bahan pokok disebabkan kondisi cuaca dan pasokan yang tidak berjalan lancar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Cuaca bisa, pasokan dari yang lainnya gak masuk,” kata dia.

Ia menambahkan pembeli mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok. Mereka pun lebih memilih mengurangi membeli bahan pokok.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi