Kamis, 02/05/2024 - 23:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Standard Chartered Dorong Potensi Pengembangan Ekonomi Biru Indonesia

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Standard Chartered mendorong potensi pertumbuhan ekonomi baru. Sebagai negara kepulauan yang memiliki hutan dan area lautan yang besar, Indonesia memiliki potensi menjaga dunia dari perubahan iklim global. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Head of Wealth Management, Standard Chartered Indonesia, Meru Arumdalu, mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melakukan investasi terhadap aspek keberlanjutan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Apabila sudah banyak anggota masyarakat yang kini lebih peka terhadap pentingnya green economy, Standard Chartered juga bermaksud untuk memperkenalkan aspek blue economy, yang khususnya sangat berpotensial di Indonesia, 65 persen total luas negara berupa lautan,” ujarnya dalam risetnya, Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya manfaat dari pengembangan blue economy yakni kelestarian keanekaragaman hayati laut dan ekosistem laut dan pesisir, serta mata pencaharian yang berkelanjutan, utamanya bagi masyarakat pesisir.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Komitmen Investasi Vale Capai Rp 178 Triliun, Ini Peruntukannya

“Standard Chartered juga berupaya untuk memberikan produk keuangan holistik, berorientasi gaya hidup, dan berkelanjutan,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara itu Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan Indonesia memerlukan dana sebesar Rp 4.002,44 triliun untuk memenuhi target nationally determined contribution yakni pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen. Adapun pendanaan ini diperlukan dalam waktu 10 tahun ke depan.

“Saat ini pemerintah berupaya mendorong potensi pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini untuk mencapai target pengurangan emisi karbon dan pemulihan ekonomi,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan kolaborasi dan sinergi seluruh pihak sangat penting untuk menghadapi berbagai risiko.

Berita Lainnya:
Siap-Siap! Astra Bakal Tebar Dividen Rp 21,01 Triliun

“Terutama karena kami melihat masih ada ruang untuk mendorong konsumsi dan investasi yang bersumber dari tabungan rumah tangga (menengah atas) dan korporasi, yang meningkat signifikan saat masa pandemi,” ucapnya.

Dalam jangka menengah panjang, lanjut Airlangga, pemerintah akan mendorong kebijakan ekonomi transformatif. Kebijakan tersebut diantaranya kebijakan hilirisasi sumber daya alam, transisi energi, pengembangan sumber daya manusia, dan pembangunan infrastruktur, termasuk Ibu Kota Negara (IKN).

“Target investasi penanaman modal untuk mencapai target Rp 1.400 triliun pada 2023, dan Rp 1.650 triliun pada 2024,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi