Rabu, 01/05/2024 - 09:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Lanka Umumkan Strategi Restrukturisasi Utang

ADVERTISEMENTS

Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Nandalal Weerasinghe berbicara selama konferensi pers di Kolombo, Sri Lanka, Kamis, 19 Mei 2022. Sri Lanka segera mengumumkan strategi restrukturisasi utang pada bulan April.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 COLOMBO — Sri Lanka segera mengumumkan strategi restrukturisasi utang pada bulan April. Bank sentral akan meningkatkan pembicaraan dengan kreditor komersial menjelang tinjauan Dana Moneter Internasional tentang paket bailout dalam enam bulan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Negara yang tengah dilanda krisis itu telah mendapatkan jaminan pembiayaan dari semua kreditor bilateral utamanya, termasuk India dan China. Persetujuan itu artinya telah menyiapkan panggung bagi IMF memberikan persetujuan akhir untuk paket bailout empat tahun senilai 2,9 miliar dolar AS pada 20 Maret.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PLN Indonesia Power Pastikan Pembangkit EBT Andal Layani Libur Lebaran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Bailout adalah puncak dari negosiasi berbulan-bulan karena Sri Lanka tampaknya akan keluar dari krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari tujuh dekade. “Ketika Anda melihat perjanjian tingkat staf diterbitkan, itu akan berisi komitmen kami untuk restrukturisasi utang dan itu juga akan mengungkapkan target utang jangka menengah bagi kami untuk memulihkan kesinambungan utang dalam jangka panjang,” kata Gubernur bank sentral P Nandalal Weerasinghe pada Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Puncak Arus Mudik Telah Terlewati, Jasa Marga: Lalu Lintas Terdistribusi Merata

Weerasinghe mengatakan negara akan mempercepat negosiasi dengan kreditur komersial dan mengumumkan strategi restrukturisasi utang dengan berkonsultasi dengan mereka, sebelum menyelesaikan persyaratan restrukturisasi utang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami sedang berusaha menyelesaikan ini dalam waktu sekitar enam bulan ke depan, jadi sebelum review berikutnya (IMF) selesai,” ujarnya.

Sri Lanka perlu memulihkan kesinambungan utang selama periode sepuluh tahun sesuai perjanjian dengan IMF dan yang terakhir akan memberikan peta jalan untuk menurunkan tingkat utang selama periode itu, kata Weerasinghe.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi