Kamis, 02/05/2024 - 15:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Tolak Anggapan Perannya di Timur Tengah Tergantikan oleh Cina

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menolak anggapan bahwa perannya di Timur Tengah telah digantikan oleh Cina. Beijing diketahui telah berhasil memediasi Iran dan Arab Saudi hingga kedua negara sepakat memulihkan hubungan diplomatik pekan lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dalam hal peran kami di kawasan ini (Timur Tengah), dan apakah, seperti yang saya baca, peran kami mungkin digantikan, beberapa pihak menuduh, saya mengalami kesulitan untuk membayangkan peran kami dapat digantikan ketika tidak ada negara di dunia berbuat lebih banyak untuk membangun kawasan yang lebih stabil dan terintegrasi,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Senin (13/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menekankan, AS sangat terlibat dengan Timur Tengah. “Jalan kita masih panjang, tapi semua yang kami lakukan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan apa yang ingin kami capai,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Terkait peran Cina dalam memediasi Iran dan Saudi, Price mengungkapkan, AS mendukung apa pun yang akan berfungsi mereduksi ketegangan di kawasan serta berpotensi membantu mencegah konflik. Sementara itu Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, AS memang tidak berusaha mengambil peran mediator untuk menyelesaikan perselisihan antara Arab Saudi dan Iran.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Bukan Fasilitas Nuklir, Israel Justru Sasar ini dalam Serangannya ke Iran

“Kami tidak dalam posisi untuk menjadi mediator antara Arab Saudi dan Iran mengingat hubungan kami dengan kedua negara tersebut. Kami tidak pernah seperti itu, dan tidak dalam posisi seperti itu hari ini,” kata Sullivan kepada awak media, Senin lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sullivan pun sempat ditanya bagaimana Washington memandang peran Cina dalam menengahi kesepakatan pemulihan hubungan Saudi dengan Iran. Dia menyebut tindakan Beijing tak merugikan kepentingan AS.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jadi, dari sudut pandang kami, meskipun kami telah mengerahkan banyak kekuatan diplomatik untuk mencoba membantu mempromosikan de-eskalasi seperti halnya dengan gencatan senjata Yaman, memiliki negara lain seperti Cina mempromosikan de-eskalasi tidak secara fundamental merugikan kepentingan AS. Terus terang, hal ini mendayung ke arah yang sama,” ucap Sullivan.

Berita Lainnya:
Turki Akan Bergabung dengan Afsel dalam Gugatan Genosida Afsel ke ICJ

Menurut Sullivan, saat masih terlibat negosiasi dan pembicaraan dengan Iran, pihak Saudi selalu memberi tahu perkembangan proses tersebut kepada AS. “Kami berhubungan dekat dengan Arab Saudi saat mereka mendekati dan terlibat dalam pembicaraan itu, dan mereka memberi tahu kami tentang kemajuan mereka di sepanjang jalan,” ujarnya.

Dia menekankan, AS memandang pemulihan hubungan Saudi dan Iran sebagai perkembangan positif, khususnya untuk kawasan Timur Tengah. “Kami pikir ini adalah sesuatu yang positif sejauh ini yang mempromosikan tujuan yang telah dipromosikan AS di kawasan ini, yaitu de-eskalasi dan pengurangan ketegangan. Itu adalah hal yang baik,” kata Sullivan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi