Jumat, 03/05/2024 - 14:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 7,9 Triliun untuk Tebar Bansos Beras

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan alokasi anggaran sebanyak Rp 7,9 triliun untuk membagikan bantuan sosial beras selama bulan Maret-Mei 2023. Pemberian bansos tersebut merespons kenaikan harga saat ini sekaligus untuk mengendalikan laju inflasi pangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan, bansos beras tersebut akan diberikan kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Beras tersebut akan diberikan melalui Perum Bulog menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP). Setiap keluarga akan mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram per bulan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Nanti, setelah dibagikan oleh Bulog, mereka akan menagihkan kepada APBN, perkiraan kami (anggarannya) sekitar Rp 7,8 triliun-Rp 7,9 triliun, termasuk ongkos untuk membagikannya,” kata Isa dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dijamin Aman! Pinjaman Online BCA Cair Rp100 Juta Tanpa Jaminan, Begini Proses Pengajuannya

Selain membagikan bansos beras, pemerintah juga akan membagikan bantuan pangan berupa ayam karkas dan telur kepada keluarga dan balita atau anak yang berpotensi stunting selama tiga bulan, mulai Maret hingga Mei.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Jumlah penerima bantuan ayam dan telur diperkirakan sekitar 2,1 juta keluarga yang mengacu kepada data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). “Perkiraan sementara akan ditagihkan kepada APBN untuk ayam dan telur, termasuk distribusinya sekitar Rp 460 miliar untuk tiga bulan,” kata Isa.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, laju inflasi harga pangan bergejolak menjadi perhatian utama pemerintah. Pasalnya, hingga Februari 2023 laju inflasi pangan bergejolak tembus 7,62 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Adapun untuk inflasi harga yang diatur pemerintah juga cukup tinggi mencapai 12,2 persen. Namun, Sri menilai tingginya inflasi tersebut lantaran kebijakan kenaikan harga BBM sejak September 2021. Sementara laju inflasi inti sebesar 3,1 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jokowi Bagikan Bansos, Muhadjir: Itu Pola Kepemimpinan Beliau, Saya Sangat Paham

“Jadi sumber inflasi volatile foods yang harus diwaspadai, dalam hal ini (harga) beras dan kebutuhan-kebutuhan jelang lebaran yang menunjukkan ada kenaikan,” kata dia.

Sementara untuk harga ayam dan telur cenderung mengalami penurunan di level peternak. Sri mengatakan, pemerintah akan membantu stabilisasi harga dua komoditas itu di tingkat peternak demi mencegah kerugian para peternak.

Seperti diketahui, upaya untuk menaikkan harga tersebut biasa ditempuh dengan penyerapan produksi dari peternak melalui BUMN Pangan dan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu.

“Ini yang akan kita lakukan stabilisasi harga sehingga petani dan peternak kesejahteraannya terjaga, namun konsumen tidak mengalami inflasi tinggi,” kata dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi