Sabtu, 27/04/2024 - 11:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Jual Aset ke Goldman Jadi Penyebab Kebangkrutan SVB

ADVERTISEMENTS

Goldman Sachs jadi pembeli portofolio obligasi yang membuat SVB rugi 1,8 miliar dolar

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Goldman Sachs. SVB mengungkapkan, Goldman Sachs merupakan pembeli portofolio obligasi yang menyebabkan kerugian sebesar 1,8 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Silicon Valley Bank mengungkapkan sebelum mengalami kebangkrutan sempat menjual asetnya kepada Goldman Sachs. Laporan SVB mengungkapkan, Goldman Sachs merupakan pembeli portofolio obligasi yang menyebabkan kerugian sebesar 1,8 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dampak Iran Serang Israel, Pertamina Siap Jaga Ketahanan Energi Nasional

Dikutip dari Fox Business, Rabu (16/3/2023), kerugian tersebut menjadi alasan pemberi pinjaman yang berfokus pada teknologi itu mencoba menjual saham senilai 2,25 miliar dolar AS pada pekan lalu menggunakan Goldman Sachs sebagai penasihat. Hanya saja, peningkatan modal gagal karena deposan menarik uangnya dan investor khawatir SVB akan membutuhkan lebih banyak modal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Portofolio tersebut sebagian besar terdiri dari Departemen Keuangan AS dan memiliki nilai 23,97 miliar dolar AS. Transaksi tersebut dilakukan dengan harga yang dinegosiasikan dan menghasilkan dana 21,45 miliar dolar AS.

Berita Lainnya:
Erick Thohir Sediakan Bus Mudik Khusus Bagi Difabel

Setelah 40 tahun, The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menutup Silicon Valley Bank karena regulator berupaya untuk melindungi pelanggan karena menghadapi krisis likuiditas setelah kehilangan 2 miliar dolar AS. Hal itu menjadi kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan.

Regulator federal AS mengatakan Signature Bank yang berbasis di New York juga ditutup untuk melindungi konsumen dan sistem keuangan setelah runtuhnya SVB. Didirikan pada 2001, Signature Bank yang berbasis di New York populer di kalangan perusahaan kripto.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi