Sabtu, 27/04/2024 - 12:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Mantan PM Australia Sebut AUKUS Kesalahan Kebijakan Luar Negeri Terburuk

ADVERTISEMENTS

CANBERRA — Mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull dan Paul Keating mengkritisi keputusan Albanese terkait proyek kapal selam nuklir di bawah kesepakatan AUKUS. Turnbull pada Kamis (16/3/2023) mengatakan, proyek AUKUS akan memakan waktu lebih lama dan lebih mahal daripada rencana alternatif untuk membeli kapal selam Prancis konvensional yang kontraknya dibatalkan pada 2021.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami telah terjebak dalam kehebohan ini di mana siapa pun yang mengungkapkan kekhawatiran tentang hal itu dituduh atau tersirat mereka kurang patriotisme,” kata Turnbull.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sementara itu Keating pada Rabu (15/3/20230) menyebut AUKUS sebagai kesalahan kebijakan luar negeri terburuk, sejak ditolaknya tawaran untuk memperkenalkan wajib militer dalam Perang Dunia Pertama. Keating mengatakan, memilih kapal selam nuklir dalam aliansi AUKUS bersama Amerika Serikat dan Inggris, ketimbang kapal selam konvensional akan membuat Australia memiliki lebih sedikit kapal selam. Hal ini juga membatasi kemampuan Australia untuk beroperasi secara independen dari Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Palestina Salahkan Amerika Serikat Soal Rencana Israel Serang Rafah 

“Anthony Albanese memasang belenggu terakhir dalam rantai panjang yang telah dibuat Amerika Serikat untuk menahan Cina,” kata Keating.

ADVERTISEMENTS

Beberapa analis berpendapat kapal selam nuklir lebih disukai karena memiliki kemampuan siluman yang superior. Kemampuan ini akan membantu melindungi rute perdagangan Australia dari agresi Cina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Kamis (16/3/2023) menegaskan pembelaannya terhadap proyek kapal selam nuklir di bawah kesepakatan AUKUS dengan nilai mencapai 244,06 miliar dolar AS.

Albanese mengatakan, kesepakatan itu diperlukan karena peningkatan kekuatan militer Cina di wilayah Pasifik.

 “Cina telah mengubah postur dan posisinya dalam urusan dunia sejak 1990-an, itulah kebenarannya,” kata Albanese.

Berita Lainnya:
Serang Israel, Begini Pernyataan Resmi Iran Lawan Negara Zionis Itu

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan, AUKUS diperlukan untuk melawan pembangunan militer konvensional terbesar di kawasan itu sejak Perang Dunia Kedua. Pejabat Australia mengatakan, kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir itu akan menelan biaya hingga 245 miliar dolar AS selama tiga dekade ke depan dan menciptakan 20.000 pekerjaan.

Marles mengatakan, Australia telah melakukan upaya diplomatik besar-besaran selama berbulan-bulan menjelang pengumuman kesepakatan pembelian kapal selam bertenaga nuklir. Australia juga melakukan lebih dari 60 panggilan telepon ke para pemimpin regional dan dunia. Australia bahkan telah menawarkan untuk menjaga Cina tetap dalam lingkaran.

“Kami menawarkan briefing. Saya belum ikut briefing dengan Cina,” kata Marles.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi