Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Selasa, 26/09/2023 - 02:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Fenomena Remaja Buat Konten Adang Truk Hingga Tewas Bisa Diredam

Saat ini banyak konten remaja adang truk hingga mengakibatkan korban nyawa (ilustrasi).

JAKARTA — Perkembangan teknologi dan informasi serta populernya media sosial (medsos) ternyata memicu banyak penyimpangan yang diakibatkan oleh minimnya etika bersosial bermedia oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Salah satu konten yang berujung maut dan viral belakangan ini adalah challenge malaikat maut.

Konten tersebut menantang warganet untuk mengadang truk yang sedang melaju di jalanan. Aksi itu berulang kali dilakukan oleh remaja dan bahkan memakan korban jiwa di berbagai tempat. Seorang konten kreator Agnes Tasia, mengatakan, sebenarnya fenomena banyaknya konten negatif di medsos bisa diredam oleh para konten kreator lainnya.

Sebagai figur publik dunia maya konten kreator memiliki tanggung jawab sosial untuk melahirkan masyarakat Indonesia yang berliterasi digital. Tetapi, sambung dia, bagi yang tidak memiliki banyak pengikut juga tetap bisa meredam fenomena ini dengan peduli terhadap orang-orang terdekat.

“Aku biasanya membuat konten positif dulu di media sosial dan tentunya memberikan edukasi. Dan bukan hanya konten kreator yang memiliki banyak pengikut untuk memberikan edukasi ini. Bisa kita mulai dari orang-orang terdekat,” ujarnya dalam diskusi daring ‘Obrol-Obrol Literasi Digital’ di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Komisi IV DPRD Jabar Minta Pabrik yang  Cemari Sungai Cilamaya Ditindak Tegas

Creatif Director and Head of Content Satu Persen, Danang Cikal Andaru, menambahkan, salah satu strategi lain agar meredam beredarnya konten negatif adalah dengan cara berhenti membagikan atau menyebarluaskan konten tersebut. Menurut dia, seluruh lapisan masyarakat hendaknya bisa menyelamatkan orang-orang tersayang agar tidak mengakses konten buruk.

Danau Maninjau Tercemar, Ikan Endemik Rinuk Terancam Punah

“Salah satu yang menyebabkan eksisnya konten-konten ini adalah adanya over sharing. Dan bisa jadi mereka itu kurang perhatian, jadi ada orang nekat buat konten hanya karena ingin diperhatikan. Karena kurang perhatian, akhirnya mencari perhatian lain di media sosial,” ujarnya.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content