Selasa, 21/05/2024 - 02:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

FSGI Sebut Buku Teks Jenjang SD Saat Ini Bertentangan dengan Kebijakan Mendikbudristek

“Kalau dihapal semua juga bisa dengan sangat mudah. Tapi sekarang kita ubah itu menjadi, pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan. Number sense. Sense of number. Hal-hal yang memang lebih rumit untuk dimengerti oleh guru-guru PAUD dan SD. Tapi bukan alasan untuk tidak bisa menguasainya,” kata Nadiem.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Kekerasan di Sekolah Kedinasan, Puskapdik Desak Reformasi Total Tata Kelola

Pengubahan juga dilakukan terhadap buku-buku teks siswa kelas satu dan dua SD. Menurut Nadiem, Kemendikbudristek sudah mengurasi buku-buku yang diperlukan untuk belajar sehingga dipastikan tidak ada asumsi dalam buku-buku tersebut bahwa anak sudah bisa calistung. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyertakan berbagai macam gambar visual dalam buku pelajaran Kurikulum Merdeka.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
UKT Mahal, Kuliah Jadi Pendidikan Tersier, dan Kekagetan Jokowi Jebolan S2-S3 yang Rendah

“Sehingga kalaupun anak itu belum bisa membaca, dia masih bisa mengerti alur cerita daripada materi yang ada dalam buku teks tersebut. Dan konsep-konsep matematika juga visual agar yang dimengerti itu bukan hapalan, tapi konsep daripada numerasi,” tegas dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi