Jumat, 03/05/2024 - 21:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Netanyahu akan Lanjutkan Upaya Rombak Sistem Yudisial Israel

ADVERTISEMENTS

TEL AVIV – Menteri Transportasi Israel Miri Regev mengatakan, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan melanjutkan proses legislasi untuk mereformasi sistem yudisial di negaranya. Netanyahu diketahui telah menunda proses tersebut akhir bulan lalu setelah gelombang penolakan publik atas inisiatif perundang-undangan itu tak kunjung reda.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Reformasi hanya ditunda (sementara) dan ada tanggal (diketahui) untuk sesi berikutnya. Segera setelah Hari Kemerdekaan (pada 25 April), kami melanjutkan undang-undang (UU) tersebut,” kata Regev dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di surat kabar Jerusalem Post, Ahad (2/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menjelaskan, Netanyahu menunda proses legislasi guna membuka ruang untuk bernegosiasi. “Namun jika tidak ada, kami akan membawanya untuk konfirmasi ulang,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara itu, dalam rapat kabinet yang digelar Ahad lalu, Netanyahu mengungkapkan, pencapaian kesepahaman dengan oposisi atas inisiatif perombakan sistem yudisial dimungkinkan. “Kami saat ini sedang dalam proses dialog dengan tujuan mencapai konsensus luas,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Lanjutkan Perundingan Setelah Israel Bunuh Tiga Putranya

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Netanyahu mengingatkan, sebelum pemilu pada November 2022, banyak pemimpin oposisi saat ini mendukung perubahan mendasar dalam sistem peradilan. “Oleh karena itu, ada dasar pemahaman dengan pihak oposisi yang dapat dicapai dengan iktikad baik dan dialog nyata,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menanggapi hal tersebut, Ketua Partai Yisrael Beytenu Avigdor Liberman telah meminta partai-partai oposisi Israel membekukan negosiasi dengan pemerintahan Netanyahu mengenai UU reformasi yudisial. “Berhenti menjual ilusi dan melakukan negosiasi sebagaimana adanya, ketika semua orang tahu bahwa pada akhir proses ‘negosiasi’, Netanyahu akan, seperti biasa, menghasut dan menyalahkan oposisi serta seluruh dunia karena tidak mencapai kesepakatan. Dia (Netanyahu) punya rencana jelas untuk meloloskan UU, jangan sampai itu terjadi,” tulis Liberman lewat akun Twitter resminya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Akhir bulan lalu Netanyahu akhirnya mengumumkan jeda dalam upaya legislasi yang dimaksudkan merombak sistem peradilan di negaranya. Langkah itu diambil setelah gelombang penolakan dan demonstrasi atas inisiatif tersebut kian masif. “Dari rasa tanggung jawab nasional, dari keinginan untuk mencegah perpecahan di antara rakyat kita, saya telah memutuskan untuk menghentikan pembacaan kedua dan ketiga dari rancangan undang-undang (RUU) tersebut,” kata Netanyahu dalam pidatonya pada 27 Maret lalu.

Berita Lainnya:
Takut Ditekan, Netanyahu Tolak Panggilan Telepon Pemimpin Negara Barat

Netanyahu mengaku ingin menghindarkan Israel dari perang saudara akibat pergolakan yang timbul dari upaya mereformasi sistem yudisial. “Ketika ada kesempatan untuk menghentikan perang saudara melalui dialog, saya sebagai perdana menteri meluangkan waktu untuk berdialog. Saya memberikan kesempatan nyata untuk dialog nyata,” ucapnya.

Kendati demikian, Netanyahu tetap bertekad mendorong pengesahan RUU reformasi sistem yudisial. “Kami mendukung kebutuhan untuk melakukan perubahan yang diperlukan pada sistem hukum dan kami akan memberikan kesempatan untuk mencapainya melalui konsensus yang luas,” ujarnya.

“Bagaimanapun, kami akan melewati reformasi yang akan memulihkan keseimbangan yang telah hilang antara cabang-cabang pemerintahan sambil mempertahankan – dan, saya tambahkan penguatan hak-hak individu,” kata Netanyahu menambahkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi