Senin, 17/06/2024 - 23:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar politik: Prabowo-Puan jadi pasangan capres realistis bagi PDIP

BENGKULU–Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menilai komposisi pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani menjadi pilihan realistis bagi PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024. Menurutnya, dengan komposisi itu, Puan bisa menjadi suksesornya Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDIP.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Menurut saya lebih realistis apabila Puan didorong wapres dulu dengan Prabowo jadi presiden. Hal itu lebih aman untuk memuluskan Puan menjadi suksesornya Megawati dalam memimpin PDIP dan juga menguatkan elektabilitasnya untuk pemilu berikutnya,” kata Panji Suminar di Bengkulu, Senin (3/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Panji mengatakan, akan lebih aman Puan mewarisi PDIP jika dia berada di tampuk kekuasaan pemerintahan, setidaknya pemilu nanti menjadi wakil presiden. Karena, kata Panji sosok yang memegang tampuk kekuasaan akan memiliki kekuatan dan sulit digoyahkan pula ketika memimpin partai politik.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Ketika PDIP mencalonkan sosok lain jadi presiden, maka saat Megawati menyudahi kepemimpinan di PDIP, ini akan lebih rentan peralihannya ke Puan Maharani, karena ada sosok kuat, katakanlah ada sosok presiden yang diusung PDIP,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Menkumham Ingin Tiru India soal Kewarganegaraan Ganda, Seperti Apa?

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Alasan selanjutnya, Puan saat ini belum memiliki elektabilitas yang tinggi, sehingga lebih realistis kalau didorong menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024. “Dan sekarang tinggal siapa capresnya, saya rasa lebih realistis Prabowo, karena memiliki elektabilitas tinggi, dan juga PDIP akan memiliki koalisi besar kalau bersatu dengan Gerindra dibandingkan harus sendirian mengusung pasangan capres,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Ketika PDIP mengambil langkah mengusung pasangan sendiri seperti Ganjar Prabowo-Puan Maharani, lanjut Panji Suminar tentu hal tersebut malah merugikan sosok Puan sendiri sebagai trah Soekarno dan Megawati Soekarnoputri. “Tidak logis rasanya Megawati memilih Ganjar dibandingkan Puan untuk Pemilu 2024, kalau dulu di dua periode Megawati memilih Jokowi karena Puan dirasa belum siap, dan sekarang puan sudah siap untuk dijadikan calon presiden dan kini pada masa menuju puncak karier politik Puan,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Megawati Ingin PDIP Tak Berada di Zona Nyaman, Sinyal Oposisi?

Panji menjelaskan Puan Maharani bisa kehilangan karier politiknya ketika tidak maju menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024. “Melihat rekam jejak belakang, presiden berkuasa dua periode, kalau Puan tidak jadi saat ini, maka dia harus menunggu 10 tahun. Ketika itu Puan sudah habis (kariernya). Tapi kalau berpasangan dengan Prabowo dia bisa menjadi suksesor Prabowo memimpin Indonesia di 2029,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

مَّا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا الكهف [5] Listen
They have no knowledge of it, nor had their fathers. Grave is the word that comes out of their mouths; they speak not except a lie. Al-Kahf ( The Cave ) [5] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi