Senin, 27/05/2024 - 09:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar politik: Prabowo-Puan jadi pasangan capres realistis bagi PDIP

BENGKULU–Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menilai komposisi pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani menjadi pilihan realistis bagi PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024. Menurutnya, dengan komposisi itu, Puan bisa menjadi suksesornya Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDIP.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Menurut saya lebih realistis apabila Puan didorong wapres dulu dengan Prabowo jadi presiden. Hal itu lebih aman untuk memuluskan Puan menjadi suksesornya Megawati dalam memimpin PDIP dan juga menguatkan elektabilitasnya untuk pemilu berikutnya,” kata Panji Suminar di Bengkulu, Senin (3/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Panji mengatakan, akan lebih aman Puan mewarisi PDIP jika dia berada di tampuk kekuasaan pemerintahan, setidaknya pemilu nanti menjadi wakil presiden. Karena, kata Panji sosok yang memegang tampuk kekuasaan akan memiliki kekuatan dan sulit digoyahkan pula ketika memimpin partai politik.

Berita Lainnya:
Empat Analisis Pengamat Atas Pidato Megawati yang Menjurus pada Oposisi 

“Ketika PDIP mencalonkan sosok lain jadi presiden, maka saat Megawati menyudahi kepemimpinan di PDIP, ini akan lebih rentan peralihannya ke Puan Maharani, karena ada sosok kuat, katakanlah ada sosok presiden yang diusung PDIP,” kata dia.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Alasan selanjutnya, Puan saat ini belum memiliki elektabilitas yang tinggi, sehingga lebih realistis kalau didorong menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024. “Dan sekarang tinggal siapa capresnya, saya rasa lebih realistis Prabowo, karena memiliki elektabilitas tinggi, dan juga PDIP akan memiliki koalisi besar kalau bersatu dengan Gerindra dibandingkan harus sendirian mengusung pasangan capres,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ketika PDIP mengambil langkah mengusung pasangan sendiri seperti Ganjar Prabowo-Puan Maharani, lanjut Panji Suminar tentu hal tersebut malah merugikan sosok Puan sendiri sebagai trah Soekarno dan Megawati Soekarnoputri. “Tidak logis rasanya Megawati memilih Ganjar dibandingkan Puan untuk Pemilu 2024, kalau dulu di dua periode Megawati memilih Jokowi karena Puan dirasa belum siap, dan sekarang puan sudah siap untuk dijadikan calon presiden dan kini pada masa menuju puncak karier politik Puan,” kata dia.

Berita Lainnya:
Ternyata PAN Belum Dengar Kabar Cak Imin Minta Jatah 2 Menteri

Panji menjelaskan Puan Maharani bisa kehilangan karier politiknya ketika tidak maju menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024. “Melihat rekam jejak belakang, presiden berkuasa dua periode, kalau Puan tidak jadi saat ini, maka dia harus menunggu 10 tahun. Ketika itu Puan sudah habis (kariernya). Tapi kalau berpasangan dengan Prabowo dia bisa menjadi suksesor Prabowo memimpin Indonesia di 2029,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi