Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang pekan ini kembali tertekan hingga terkoreksi sebesar 0,18 persen. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani melihat IHSG bergerak sangat fluktuatif pekan ini.
JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang pekan ini kembali tertekan hingga terkoreksi sebesar 0,18 persen. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani melihat IHSG bergerak sangat fluktuatif pekan ini.
“Pasar domestik sempat optimistis pada awal pekan dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti batu bara, CPO, dan nikel. Kenaikan harga minyak mentah turut membuat pergerakan emiten di sektor energi menguat,” kata Chisty Jumat (7/4/2023).
Selain itu ekspektasi pembagian dividen jumbo dari saham berbasis batu bara dan pemberian insentif PPN satu persen untuk kendaraan listrik roda empat dan bus oleh pemerintah di pekan lalu juga turut menjadi katalis positif bagi IHSG.
Namun, pekan ini IHSG belum mampu ditutup hijau. Tekanan paling dalam diakibatkan oleh koreksi dari sektor teknologi sebesar 2,91 persen. Salah satu penyebabnya karena tekanan eksternal seperti potensi ekonomi Amerika Serikat yang diproyeksikan melemah pada tahun ini setelah rilisnya data pasar tenaga kerja AS.
Kekhawatiran pelaku pasar juga meningkat karena depresiasi permintaan pada tingkat global seiring dengan potensi perlambatan ekonomi secara global. “Pelaku pasar cenderung untuk memindahkan kepemilikan aset berisikonya dari saham growth stock ke saham yang cenderung defensif,” kata Chisty.
Sumber: Republika