Rabu, 01/05/2024 - 11:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Tak Pakai Agunan, Menkop Usul ke OJK Penyaluran Kredit ke UMKM Gunakan Credit Scoring

ADVERTISEMENTS

Menteri Koperasi Teten Masduki menjawab pertanyaan wartawan usai penyerahan KUR Klaster berbasis rantai pasok di Gedung Kemenkop, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengusulkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perbankan tidak hanya menggunakan pendekatan konvensional dalam memberikan kredit ke UMKM. Alasannya karena, kata dia, UMKM tidak memiliki aset yang bisa menjadi agunan kredit ke bank.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau UMKM dipaksa punya aset dulu pasti berat. UMKM justru tidak punya aset,” kata Teten dalam kegiatan penyerahan KUR Klaster berbasis rantai pasok di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Jakarta, Rabu (12/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
MPR: UMKM dan Potensi Desa Harus Bersinergi untuk Akselerasi Ekonomi
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengusulkan agar bank melakukan pendekatan seperti financial technology (fintech), yaitu menyalurkan pembiayaan dengan melihat credit score calon debitur. Usulan itu, lanjutnya, sudah disampaikan ke OJK.

ADVERTISEMENTS

“Ini bisa jadi salah satu cara pendekatan. OJK setuju tinggal bagaimana implementasinya,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Menurutnya menggunakan credit scoring dalam menyalurkan kredit lebih efektif. Itu karena kesehatan usaha dan rekam jejak calon debitur bisa dilihat.

Sementara, lanjut Teten, menggunakan agunan juga berisiko bodong. “Waktu saya dulu di ICW (Indonesia Corruption Watch) ada juga perampok bank kan, mereka pinjam ke bank tapi asetnya bodong, begitu gagal bayar asetnya disita oleh bank nggak ada apa-apanya, nggak ada nilainya,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Politikus PKB Nilai Warung Madura telah Beri Kontribusi Positif

Maka, sambung dia, dengan credit scoring nasabah justru tidak bisa berbohong. Meski bunga fintech kini masih tinggi, namun sepanjang masih presisi melihat calon nasabah, Teten optimis fintech bisa memberikan pinjaman lebih kuat apalagi di era blockchain seperti sekarang.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi