Senin, 17/06/2024 - 05:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

SPORT

Sang Presiden Klub Sebut Ada Kampanye Kotor yang Menyerang Barcelona

Dalam konteks ini, Laporta yakin ada upaya jahat untuk meruntuhkan Barcelona.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

President FC Barcelona, Joan Laporta.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

 BARCELONA — Presiden Barcelona, Joan Laporta menegaskan klubnya tidak pernah memanfaatkan jasa wasit untuk mempengaruhi hasil pertandingan. Menurut dia, berbagai isu miring yang terdengar, bagian dari kampanye kotor untuk menyerang Barca.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Situasi bermula dari aktivitas Blaugrana yang membayar perusahaan milik mantan wasit, Jose Maria Enriquez Negreira. Total Raksasa Katalan mengeluarkan tujuh juta euro untuk urusan ini, dari 2001 hingga 2018. Pengadilan Spanyol memulai penyelidikan kasus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Laporta menegaskan, pihaknya melakukan pembayaran bertujuan untuk mendapatkan layanan berkaitan dengan kepanduan dan laporan teknis tentang wasit. “Barcelona tidak pernah bertindak dengan maksud mengubah atau memengaruhi kompetisi,” kata tokoh berusia 60 tahun, dikutip dari espn.co.uk, Senin (17/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Guardiola Berterima Kasih ke Liverpool dan Arsenal atas Kejayaan City, Kok Bisa?

Menurutnya, pengadilan tidak menemukan bukti yang berlawanan dengan keterangan mereka. Ia merasa klubnya menjadi korban isu negatif. Sesuatu yang bisa merusak reputasi klub.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Laporta berpendapat mereka seperti mendapat hukuman mati tanpa pengadilan. Sejumlah pihak tidak menghormati asas praduga tak bersalah. Barca menyerang balik.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Ini hasil kampanye kotor melawan Barcelona. Kami mengambil tindakan hukum dan telah mengajukan 20 tuntutan hukum terhadap wartawan dan orang-orang karena pencemaran nama baik,” ujar sosok yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Presiden La Liga, Javier Tebas termasuk pihak yang aktif menyerang Raksasa Katalan. Tebas menyebut skandal ini sebagai krisis reputasi terbesar yang dihadapi Liga Spanyol. Ia memberikan beberapa bukti yang masih diragukan kebenarannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Susahnya Ungkap Resep Sukses Madrid di Eropa: Para Bintang, DNA Juara, atau Keberuntungan?

Laporta berang. Ia menilai tindakan Tebas sangat tidak profesional. Belakangan memicu kontroversi.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

“Dia terus memicu kontroversi dan bahkan memberikan dokumentasi palsu kepada jaksa,” ujar Laporta.

Lulusan Universitas Barcelona ini juga mengkritis Real Madrid. Menurutnya selama tujuh dekade, sebagian besar Presiden Komite Wasit merupakan mantan anggota, mantan pemain, serta mantan direktur Madrid.

 

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا الكهف [93] Listen
Until, when he reached [a pass] between two mountains, he found beside them a people who could hardly understand [his] speech. Al-Kahf ( The Cave ) [93] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi