Sabtu, 18/05/2024 - 08:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Hakim Federal Brasil Tutup Aplikasi Kirim Pesan Telegram

 SAO PAULO — Hakim federal di Brasil memerintahkan penutupan sementara aplikasi kirim pesan Telegram. Platform media sosial itu diduga gagal memberikan semua informasi mengenai grup percakapan neo-Nazi ke Kepolisian Federal. Langkah ini bagian dari upaya Brasil mengatasi lonjakan kekerasan di sekolah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Beberapa pengguna Telegram mengatakan tidak bisa lagi menggunakan aplikasi kirim pesan setelah operator lokal mematuhi perintah tersebut. Google dan Apple juga diperintahkan untuk memblokir aplikasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam siaran persnya Rabu (26/4/2023) Kementerian Kehakiman Brasil mengatakan hakim juga menaikan denda harian ketidakpatuhan dari 100 ribu real menjadi 1 juta real atau sekitar 200 ribu dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Fakta yang ditunjukan pihak berwenang kepolisian menunjukkan tujuan jelas Telegram tidak bekerja sama dengan penyelidikan,” kata pengadilan federal di Negara Bagian Espirito Santo.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kepolisian Federal Brasil mengkonfirmasi langkah untuk memblokir Telegram sudah berjalan. Kantor pers Telegram belum menanggapi permintaan komentar mengenai apakah perusahaan aplikasi itu mengetahui keputusan tersebut dan sudah berkomunikasi dengan Kepolisian Federal Brasil.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mahasiswa Korea Lakukan Aksi Protes Solidaritas untuk Palestina

Perkembangan ini terjadi saat Brasil dilanda gelombang serangan ke sekolah. Termasuk serangan bulan November lalu di mana seorang pria dengan pin swastika di dadanya menembak dan membunuh empat orang dan melukai 12 lainnya di Kota Aracruz di Negara Bagian Espirito Santo.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sejak tahun 2000 Brasil telah mengalami hampir dua lusin serangan atau kekerasan di sekolah. Hampir setengahnya terjadi dalam 12 bulan terakhir termasuk pembunuhan empat anak-anak di tempat penitipan anak pada 5 April lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pemerintah federal Brasil berusaha membasmi kekerasan di sekolah dengan fokus pada pengaruh jahat media sosial. Regulasi media sosial kerap menjadi tema rapat antara Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, menteri-menterinya, hakim Mahkamah Agung, para gubernur dan walikota pada awal bulan ini.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Tujuannya mencegah serangan berikutnya, terutama meminta pertanggung jawaban platform media sosial atas kegagalan mereka menghapus konten yang menghasut kekerasan.

Dalam rapat 18 April lalu Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes menyebut media sosial sebagai ‘tanah tanpa tuan’ di mana para pengguna dapat lolos dari aksi dan perkataan yang ilegal di dunia nyata. De Moraes dan Lula mendorong regulasi media sosial.

Berita Lainnya:
Polisi tak Tangkap Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Saat Bongkar Tenda di USC  

Tahun lalu de Moraes memerintahkan penutupan Telegram di seluruh negeri karena aplikasi itu tidak bekerja sama dengan pihak berwenang. Dalam putusannya, ia mengatakan Telegram berulang kali mengabaikan permintaan pihak berwenang Brasil, termasuk permintaan polisi untuk memblokir sejumlah profil dan memberikan informasi pengguna.

Saat itu de Moraes memberi waktu lima hari pada Apple, Google dan pengguna di Brasil untuk memblokir Telegram dari platform mereka. Salah satu pendiri Telegram mengeluarkan pernyataan yang mengatakan terdapat kesalahpahaman karena alamat email lama dan meminta maaf pada Mahkamah Agung. Telegram akhirnya tidak diblokir.

Mantan presiden dari sayap kanan Jair Bolsonaro dan sekutunya mendorong pendukungnya untuk bergabung dengan Telegram setelah Januari 2021 di bulan yang sama pendukung mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang Capitol Hill. Setelah akun Twitter Bolsonaro ditutup permanen.

sumber : Reuters

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi