Kamis, 02/05/2024 - 16:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Lebaran 2023, Kendaraan Pribadi Masih Jadi Opsi Favorit Dipakai Mudik

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Penggunaan kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi terbanyak saat pelaksanaan mudik Lebaran 2023. Namun, di sisi lain, penggunaan kendaraan pribadi juga paling banyak dikeluhkan oleh pengendara.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Survei Continuum Data Indonesia bersama Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat, sebanyak 31,46 persen atau yang terbesar pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Disusul dengan kereta api 26,26 persen, bus 15,68 persen, kapal laut 14,73 persen serta pesawat 11,87 persen. Survei tersebut dilakukan berdasarkan data sosial media Twitter rentang 12-26 April 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini berdasarkan jumlah perbincangan. Semakin banyak perbincangan, semakin banyak user yang memakai transportasi itu. Tapi bila dilihat lebih dalam, transportasi darat itu memang menjadi top tiga,” kata Peneliti Continuum Indef, Wahyu Tri Utomo, dalam diskusi publik secara virtual, Jumat (5/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, transportasi darat menjadi favorit karena daerah asal pemudik memang didominasi di wilayah Jawa. Mudik jalur darat juga dipilih karena cukup murah dibandingkan moda transportasi laut maupun udara.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Indef Nilai Kenaikan Suku Bunga Pilihan Kebijakan yang Paling Aman

Hanya saja, Wahyu mencatat mudik dengan kendaraan pribadi juga paling banyak yang dikeluhkan pemudik. Itu terlihat dari sentimen positif kendaraan pribadi yang hanya 51,07 persen atau terkecil dari moda transportasi lainnya. Sentimen positif kereta tercatat lebih besar yakni 62,08 persen kemudian bus 68,43 persen, kapal laut 71,75 persen dan pesawat mencapai 81,6 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Apa yang dikeluhkan? Kerentanan kemacetan dan keamanan. Misalnya, ada kendaraan motor yang over capacity dan bersinggungan dengan kendaraan lain. Lalu ada keluhan pengendara lain yang melanggar lalu lintas,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat kenaikan jumlah kendaraan secara umum pada masa arus mudik maupun balik pada periode Lebaran 2023. Peningkatan arus kendaraan itu juga seiring proyeksi jumlah pemudik tahun ini yang mengalami kenaikan seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Mengutip data Kemenhub, seluruh kendaraan yang melintas di jalur tol pada masa arus mudik sejak 14 April sampai 20 April 2023 mencapai 1,91 juta atau naik 5,6 persen dibandingkan masa mudik tahun lalu.

Berita Lainnya:
Indef: Perlu Ada Studi Sosiologi Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah

Sementara itu, pada masa arus balik setelah Lebaran 21-22 April 2023 mencapai 2,06 juta atau 6,5 persen. “Total jumlah kendaraan pada arus mudik dan balik mencapai 3,9 juta kendaraan atau meningkat 6,1 persen,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Meski jumlah kendaraan naik, Budi menuturkan rerata kecepatan kendaraan dan waktu tempuh di jalur tol pada masa arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini juga lebih cepat. Tercatat untuk arus mudik, rata-rata kecepatan mencapai 72 kilometer per jam atau naik 15,9 persen dan waktu tempuh 6 jam 4 menit atau naik 14 persen. Sementara untuk arus balik, rata-rata kecepatan mencapai 77,7 kilometer per jam atau naik 12,7 persen sementara waktu tempuh 5 jam 47 menit atau naik 17,5 persen. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi