Selasa, 21/05/2024 - 08:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menteri Kebudayaan se-ASEAN Bahas Isu Kesehatan, Ketenagakerjaan, hingga Perdesaan

BADUNG — Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengaku ada empat dokumen bakal dibicarakan dalam pertemuan tingkat dewan menteri pilar sosial budaya atau ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Councils Meeting di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali pada Senin (8/5/2023). Ketika sudah disepakati, keempat dokumen itu selanjutnya bakal dibawa ke KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Keempat dokumen itu menyoal kesehatan, ketenagakerjaan, dan pembangunan perdesaan. Dokumen pertama yaitu ASEAN Leaders’ Declaration on One Health Initiative adalah deklarasi yang dimaksudkan guna mengarusutamakan pendekatan One Health (integrasi Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan) ke dalam sistem kesehatan nasional dan regional.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hal ini agar mendongkrak pencegahan dan respons terhadap potensi risiko kesehatan. Sebab negara-negara ASEAN berpeluang menghadapi ancaman kesehatan seperti Pandemi Covid-19.

Berita Lainnya:
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Minta KPU Legalkan Politik Uang

“Yang pertama One Health Initiative itu karena ada pengalaman pengalaman dimasalalu terkait dengan Pandemi Covid-19 dan seterusnya,” kata Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro kepada wartawan di kawasan Nusa Dua pada Sabtu (6/5/2023).

Dokumen kedua yang bakal dijajaki dalam pertemuan para menteri se-ASEAN itu ialah ASEAN Declaration on Protection of Migrant Workers in Crisis Situations. Deklarasi itu menyoal komitmen ASEAN terkait perlindungan dan penguatan pekerja migran sekaligus keluarganya dalam situasi krisis.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Ini penting dibahas karena buruh migran sering dilanda beberapa krisis misalnya karena adanya bencana, persoalan politik, dan persoalan tempat mereka bekerja,” ujar Kusnanto.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dokumen ketiga yang dikaji merupakan ASEAN Declaration on the Placement and Protection of Migrant Fishers. Deklarasi ini mengajak kerja sama se-ASEAN guna menjamin kesejahteraan sekaligus kondisi kerja yang layak bagi para nelayan migran.

Berita Lainnya:
Mahasiswa STIP Meninggal, Ada Luka Bekas Benda Tumpul di Ulu Hati

“Dokumen yang ketiga itu sebenarnya mirip terkait konteks perlindungan migran juga tapi terkait dengan perlindungan misalnya nelayan tentu saja (nelayan) dihadapkan pada persoalan yang berbeda,” ujar Kusnanto.

ADVERTISEMENTS

Dokumen terakhir yakni ASEAN Leaders’ Statement on the Establishment of the ASEAN Village Network. Deklarasi ini mengarah pada percepatan pembangunan pedesaan lewat pembentukan hubungan antar desa se-ASEAN. Sebab pedesaan tetap salah satu karakter negara di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS

“Kalau antara desa berbeda negara yang ada di perbatasan dibangun kerjasama akan memiliki dampak yang sangat positif baik itu dari sisi ekonomi, sosial maupun budaya,” tegas Kusnanto.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi